Delegasi organisasi Hamas bertolak ke Kairo, terima tahanan di pengasingan

Kawasan Gaza City, Palestina – Komunitas perjuangan Palestina, Hamas, pada Hari Sabtu (25/1) mengumumkan delegasi senior, dipimpin oleh Ketua Dewan Syura, akan bertolak menuju Kairo, Mesir, untuk melakukan kunjungan resmi.
"Delegasi senior yang dimaksud dipimpin oleh Mohammed Darwish akan bertemu pejabat Mesir pada kunjungan tersebut," kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem.
Delegasi yang disebutkan juga akan menerima tahanan yang digunakan diasingkan dan juga diperkirakan tiba sebagai bagian dari fase kedua proses pertukaran tawanan, tambah Qassem.
Sebanyak 200 tahanan Palestina akan dibebaskan pada Hari Sabtu pada fase kedua perjanjian gencatan senjata kemudian pertukaran tahanan antara kelompok Hamas dan juga Israel.
Rekaman televisi menunjukkan 114 tahanan tiba di tempat Daerah Perkotaan Ramallah, Tepi Barat, dari Penjara Militer Ofer menggunakan tiga bus milik Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Sebanyak 16 tahanan lainnya, didampingi perwakilan Palang Merah, tiba pada Rumah Sakit Eropa di area Khan Younis, Daerah Gaza bagian selatan, disambut meriah oleh ribuan orang.
Kanal berita milik negara Mesir, Al Qahera News, melaporkan bahwa dua bus yang mengakibatkan 70 tahanan Palestina yang mana dibebaskan sudah pernah tiba di tempat Mesir sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Kantor Media Massa Tahanan menyatakan pada Hari Sabtu pagi bahwa tahanan yang tersebut dibebaskan meliputi 121 orang yang digunakan menjalani hukuman penjara seumur hidup juga 79 tahanan dengan waktu hukuman yang lama.
Disebutkan pula bahwa 70 tahanan dengan hukuman seumur hidup akan dipindahkan ke luar wilayah Palestina.
Di bawah fase pertama gencatan senjata Gaza, negeri Israel sekarang ini akan menarik pasukannya dari Koridor Netzarim, yang memisahkan Kawasan Gaza utara lalu selatan, sehingga memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke wilayah utara.
Fase pertama perjanjian yang tersebut berlangsung selama enam pekan itu mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan pertempuran genosida tanah Israel yang dimaksud sudah menewaskan tambahan dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita juga anak-anak, dan juga melukai tambahan dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari pertama perjanjian, tanah Israel membebaskan 90 tahanan Palestina sebagai imbalan menghadapi tiga warga tanah Israel yang tersebut dibebaskan oleh Hamas.
Kesepakatan tiga fase ini mencakup pertukaran tahanan dan juga upaya menjaga ketenangan, dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen juga pengunduran pasukan tanah Israel dari Gaza.
Serangan negeri Israel telah terjadi meninggalkan lebih besar dari 11.000 orang hilang, kehancuran besar-besaran, dan juga krisis kemanusiaan yang mana menewaskan sebagian besar orang tua, wanita, kemudian anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk pemimpin otoritas negara Israel Benjamin Netanyahu serta mantan otoritas pertahanan, Yoav Gallant, berhadapan dengan kejahatan peperangan dan juga kejahatan terhadap kemanusiaan dalam Gaza.
Israel juga menghadapi perkara genosida pada Mahkamah Internasional (ICJ) menghadapi pertempuran yang dimaksud dilancarkannya pada wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu