CALIFORNIA – TikTok makin putus asa untuk mencari pemilik non-Tiongkok agar tidak ada dilarang beroperasi lagi dalam Amerika Serikat (AS) menjauhi batas waktu yang digunakan akan berakhir pada berada dalam waktu malam pada Hari Sabtu (5/4/2025).
Aplikasi berbagi video populer, yang tersebut miliki lebih tinggi dari 170 jt pengguna di area Washington, kembali terancam setelahnya pemerintahan Presiden Donald Trump memberikan moratorium selama 75 hari.
Pada hari Kamis, Trump meyakinkan mereka bahwa merekan ‘semakin dekat’ untuk mencapai kesepakatan dengan pembeli TikTok dengan melibatkan beberapa investor.
Diketahui bahwa sebagian perusahaan termasuk Amazon serta perusahaan rintisan teknologi kecerdasan buatan (AI) Perplexity telah lama menyatakan keinginan merek untuk membeli TikTok, yang dimaksud dimiliki oleh ByteDance yang mana berkantor pusat di area Beijing.
Pada tanggal 19 Januari, TikTok sempat ‘menghilang’ juga tiada dapat diakses selama beberapa jam oleh pengguna di dalam Amerika Serikat sebelum Trump mencabut larangan tersebut, yang digunakan diberlakukan selama pemerintahan pendahulunya, Joe Biden.
