BERLIN – Siapa sangka, dua raksasa otomotif Jerman Mercedes-Benz lalu BMW yang telah dilakukan lama menjadi rival berat, saat ini dikabarkan sedang mempertimbangkan kemungkinan kerja sama.
Menurut Manager Magazin, Mercedes sedang menjajaki kesepakatan untuk mendapatkan mesin empat silinder dari BMW, dengan negosiasi yang kabarnya sudah berlangsung hampir setahun.
Langkah ini diambil di tempat berada dalam kinerja keuangan Mercedes yang dimaksud suram. Juli lalu, ketua eksekutif Ola Källenius mengungkapkan bahwa margin keuntungan divisi mobil penumpang hanya sekali 3,2%, yang mana merupakan level terendah sejak 2020.
Ia mengakui bahwa pemangkasan biaya semata tidaklah akan cukup apabila Mercedes gagal menawarkan barang yang digunakan dapat memenuhi permintaan pasar.
Salah satu tantangan terbesar adalah hambatan pasokan mesin. Mercedes salah menghitung jumlah total mesin pembakaran internal yang digunakan dibutuhkan untuk menggalang lini kendaraan hibrida plug-in-nya.
Awalnya, perusahaan mempertimbangkan untuk mengontrak mesin dari mitra China, Geely, tetapi sensitivitas politik, teristimewa di dalam lingkungan ekonomi Amerika Serikat, menghasilkan opsi yang dimaksud berisiko. Situasi ini membuka jalan bagi BMW sebagai alternatif yang dimaksud lebih banyak aman juga lebih besar dapat diterima.
