Blog

Wakil Pimpinan Daerah Kediri Dorong Pelestarian Budaya Lewat Kerjasama Dua Kesenian Tradisional

Kediri – Wakil Pimpinan Daerah Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengunjungi membuka Gelar Seni Budaya bertajuk “Wreksa Rumeksa Rasa” ke Pendapa Jayengrono, UPT Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya. Acara ini menampilkan kolaborasi dua kesenian tradisional khas Jawa Timur, yaitu Wayang Krucil dari Daerah Kediri serta Wayang Tengul dari Daerah Bojonegoro, sebagai bentuk sinergi pelestarian budaya daerah.

Acara yang dimaksud digagas oleh Dinas Kebudayaan dan juga Wisata Provinsi Jawa Timur itu juga dimeriahkan dengan Tari Gambyong, pertunjukan Jaranan “Sopo Ngiro” jika Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, dan juga pameran item unggulan UMKM Daerah Kediri dalam halaman Gedung Cak Durasim. Kegiatan yang disebutkan berubah menjadi wadah iklan budaya juga perekonomian kreatif wilayah yang dimaksud melibatkan seniman, pelaku usaha, juga masyarakat.

Dalam sambutannya, Wabup Kediri yang digunakan akrab disapa Mbak Dewi menyampaikan rasa bangga kemudian apresiasi berhadapan dengan terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai, peringkat budaya ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga simbol semangat kolaborasi lintas area kemudian wujud nyata pelestarian warisan budaya bangsa. “Gelar budaya ini menjadi sarana menguatkan kerukunan kemudian pelestarian budaya agar tidak ada punah, tetapi terus berprogres kemudian memiliki daya saing global, ” ujar Mbak Dewi.Senen (20/10/2025)

Ia menegaskan, pemerintahan Wilayah Kediri berazam kuat mengembangkan kesenian juga kebudayaan berbasis kearifan lokal. Janji yang dimaksud diwujudkan melalui pembinaan seniman, pelestarian kesenian tradisional, juga dukungan terhadap kegiatan budaya lalu sektor ekonomi kreatif pada tingkat desa hingga nasional. “Kediri memiliki kekayaan budaya luar biasa, mulai dari cagar budaya, kesenian, adat istiadat, hingga nilai-nilai luhur bangsa. Karena itu, kami mengatakan Kediri sebagai Kediri Berbudaya, ” ungkapnya.

Mbak Dewi juga mengundang generasi muda untuk mencintai serta melestarikan budaya wilayah sebagai jati diri bangsa. “Budaya adalah kekuatan bangsa. Ketika anak muda mau mengenal juga merawat warisan leluhur, pada sanalah bertambah ketahanan moral serta karakter bangsa, ” tegasnya.

Dalam penghargaan seni tersebut, Wilayah Kediri menampilkan Wayang Krucil dengan lakon “Sang Panji Sumerang Ngulandara” oleh dalang Ki Kondho Brodiyanto (Ki Brodin) dari Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu. Wayang Krucil telah lama ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional dan juga berubah menjadi kebanggaan rakyat Kediri.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perjalanan serta Kebudayaan Wilayah Kediri, Mustika Prayitno Adi, menambahkan bahwa kegiatan ini juga berperan sebagai media penawaran budaya serta ekonomi lokal. “Selain melestarikan budaya, acara ini menjadi ruang penawaran bagi pelaku seni lalu UMKM agar semakin dikenal komunitas luas. Wayang Krucil mengandung nilai moral dan juga institusi belajar yang digunakan tinggi, dan juga sudah ada sepantasnya kita jaga bersama. Pemkab Kediri menegaskan tekad untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya sebagai bagian dari konstruksi wilayah yang dimaksud berkarakter juga berkelanjutan, “

Related Articles

Back to top button