Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Hijau dalam GBK
Jakarta -Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, secara resmi meluncurkan EU-ASEAN Green Diplomacy Weeks atau Pekan Diplomasi Hijau 2024 pada Ibukota hari ini. Peluncuran itu menampilkan edisi kedua fun walk and run sepanjang 5 kilometer yang tersebut bertajuk “EU-ASEAN Green Transition for Sustainable Planet and More Positive Impact” atau Get Up and Move.
Acara yang dimaksud dihadiri sekitar 500 peserta, termasuk perwakilan dari ASEAN, UE, beserta negara-negara anggotanya. Partisipan juga berasal dari pemuda lalu individu dengan permintaan khusus.
Green Diplomacy Week 2024 berlangsung di tempat sepanjang Jalan Sudirman, menuju Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. “Uni Eropa berazam untuk memperkuat mitra kami di transisi hijau masing-masing, termasuk Negara Anggota ASEAN,” kata Sujiro Seam, Ahad, 27 Oktober 2024.
Seam menuturkan bahwa acara ini merupakan komitmen Ini adalah Eropa untuk terus bekerja mirip dengan ASEAN menuju masa depan yang mana tambahan hijau, berkelanjutan, serta inklusif.
“Ini adalah kesempatan untuk menggalakkan juga memotivasi individu, komunitas, dan juga organisasi untuk mengambil tindakan yang mana lebih besar kuat–untuk melindungi, melestarikan, serta memulihkan lingkungan kita, untuk ketika ini lalu untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Pekan Diplomasi Hijau UE merupakan salah satu kampanye global UE untuk memperkenalkan kerja identik pada inovasi iklim dan juga menginspirasi tindakan yang tersebut berarti.
Acara tahunan ini telah lama berprogres menjadi acara penting di dalam mana UE serta negara anggotanya menyelenggarakan rangkaian acara di dalam seluruh dunia, yang menggalakkan dialog lalu kolaborasi tentang isu-isu iklim.
Rangkaian acara ini berperan sebagai jaringan untuk memamerkan inisiatif keberlanjutan yang tersebut sukses juga memotivasi tindakan hijau lanjutan.
“Selama bertahun-tahun, ASEAN sudah pernah menunjukkan komitmen untuk mengatasi pembaharuan iklim, termasuk melalui dialog multisektoral juga kegiatan relevan yang mana melibatkan mitra utama di dalam berbagai sektor”, kata Kuasa Usaha ad-i dari Misi Tetap Brunei Darussalam untuk ASEAN sekaligus Koordinator Negara untuk Hubungan Dialog ASEAN-UE Jihan Abdul Rahman.
Jihan menyoroti pembentukan Pusat Perubahan Iklim ASEAN untuk memfasilitasi koordinasi juga kerja serupa pembaharuan iklim regional di area seluruh Asia Tenggara.
Dia menyatakan bahwa dengan menekankan aksi iklim, seperti transportasi berkelanjutan, menghilangkan polusi, dan juga meyakinkan transisi yang tersebut adil bagi semua, maka ASEAN-UE dapat mendirikan kawasan yang lebih tinggi tangguh lalu lebih besar siap menghadapi dampak pembaharuan iklim.
Acara jalan santai serta lari di area DKI Jakarta itu menandai dimulainya kegiatan pertama di dalam seluruh kawasan untuk Pekan Diplomasi Hijau UE-ASEAN 2024. Delegasi UE dalam Asia Tenggara juga menyelenggarakan rangkaian acara di area Negara Anggota ASEAN untuk mengiklankan kemudian menginspirasi aksi iklim di dalam kawasan tersebut.
Jalan santai dan juga lari dihadiri oleh oleh rapat rakyat terbuka yang tersebut menampilkan proyek UE-ASEAN, negara anggota UE, lalu kumpulan talkshow.
Acara bincang-bincang singkat ini menyoroti topik-topik penting pada transisi hijau ASEAN, seperti dunia usaha sirkular, keanekaragaman hayati, lanskap berkelanjutan, dan juga dampak inovasi iklim terhadap perempuan. Diskusi-diskusi ini memamerkan wawasan para pemuda ASEAN di area masing-masing bidang tersebut.
Pendiri Karbon Biru, Yulia Ratnasari, menyatakan ASEAN adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang mana kaya sekaligus menjadi garis pantai yang dimaksud panjang. Ratnasari adalah alumni dan juga penerima penghargaan inisiatif unggulan UE, yakniMagister Bersama Erasmus Mundus tentang Perekonomian Sirkular juga Ekologi Industri, juga finalis Kompetisi Proyek Berkelanjutan Pemuda UE 2023.
“Sebagai pemuda, terserah untuk kita untuk melakukan konfirmasi pengerjaan kita inklusif kemudian tak mengancam warga pesisir serta keanekaragaman hayati kita.” ujar Ratnasari.