OTOMOTIF

Tragedi Pajero di dalam Tol Batang: Saat Kantuk Menjadi Pembunuh di dalam Jalan Raya

BATANG – Di hamparan aspal Tol Batang KM 353 B, sebuah Mitsubishi Pajero Sport berwarna putih saat ini hanya sekali tinggal rongsokan tak berbentuk. Bagian depannya hancur lebur, menjadi saksi bisu sebuah tragedi yang dimaksud merenggut tiga nyawa di sekejap.

Insiden maut yang mana melibatkan SUV bernomor pelat G 1392 WD ini tidak disebabkan oleh kecepatan tinggi semata, melainkan oleh musuh yang dimaksud jarak jauh lebih banyak senyap lalu kerap diremehkan: rasa kantuk.

Kecelakaan ini, di dalam mana Pajero menghantam bagian belakang truk lalu dihantam lagi oleh truk lain dari belakang, adalah sebuah pengingat penting. Di balik kemudi mobil yang tersebut canggih lalu gagah, pengemudi tetaplah manusia dengan batas kemampuannya.

Tragedi ini tidak sekadar berita duka; ini adalah pelajaran mahal yang mana dibayar dengan nyawa tentang bahaya memaksakan diri di tempat jalan raya.

Tiga Jam: Batas Emas yang dimaksud Sering Diabaikan

Banyak pengemudi merasa sanggup “menawar” rasa lelah. Secangkir kopi atau musik yang dimaksud kencang dianggap cukup untuk menjaga mata tetap memperlihatkan terbuka. Namun, sains juga para ahli keselamatan berkata lain. Ada sebuah “batas emas” yang dimaksud seharusnya tidaklah pernah dilanggar.

Related Articles

Back to top button