Terungkap! Pabrik Baterai Hyundai di tempat Karawang: Lahirkan 120 Ribu Sel Penggerak Masa Depan Tiap Hari!

KARAWANG – Di jantung kawasan bidang Karawang, Jawa Barat, berdiri megah sebuah pabrik yang tersebut menjadi simbol baru otomotif Indonesia: PT Hyundai LG Industri, atau yang tersebut tambahan dikenal dengan HLI Green Power.
Pabrik ini “jantung” pertama di tempat Indonesia yang dimaksud memproduksi sel kendaraan listrik untuk memenuhi keinginan di negeri sekaligus merambah bursa ekspor yang tersebut menjanjikan.
Bayangkan saja, pada sehari semalam, pabrik hasil reaksi antara kekuatan Hyundai Motor Group juga keahlian LG Energy Solutions ini mampu memunculkan 120.000 sel baterai! Jika diakumulasikan, kapasitas produksi maksimalnya mencapai bilangan bulat yang digunakan mencengangkan: 32.640.000 sel per tahun! Sebuah hitungan yang digunakan menggambarkan betapa besar peluang pabrik ini pada memperkuat ekosistem kendaraan listrik di dalam Tanah Air.
Kehadiran HLI Green Power tidak tanpa alasan. Ini adalah adalah wujud nyata komitmen Hyundai pada mewujudkan visi kendaraan listrik di dalam Indonesia, dari “telur” hingga “menetas” menjadi mobil siap pakai.

Saat ini, “buah” pertama dari pabrik ini уже dapat dinikmati di wujud Hyundai Kona Electric. Baterai inilah yang dimaksud meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) Kona Electric hingga menyentuh bilangan bulat 80 persen! Sebuah langkah yang sejalan dengan ambisi pemerintah untuk terus meningkatkan isi lokal pada kendaraan listrik.
Ubaidah Jarrah, Professional Cell Technology Team PT HLI Green Power, dengan antusias menjelaskan detil “jeroan” Kona Electric. “Untuk HLI punya kapasitas produksi 120.000 sel perhari. Untuk Kona EV itu perlu 216 sel baterai, pada satu modul itu ada 8 sel, jadi butuh 27 modul,” ungkapnya di tempat Karawang, Rabu (14/5/2025). Artinya, setiap hari, pabrik ini mampu menciptakan elemen penyimpan daya yang mana cukup untuk beratus-ratus unit Kona Electric!
Namun, ambisi HLI Green Power tak semata-mata terbatas pada bursa domestik. Baterai “made in Karawang” ini juga menyasar bursa global, dikirim ke luar negeri ke India serta Korea Selatan.

Meskipun pada waktu ini penggunaannya masih terbatas pada kendaraan listrik di area bawah payung Hyundai Motor Group (termasuk Kia), Jarrah memberikan bocoran menarik. “Kita juga ekspor ke India dan juga Korea Selatan. Tapi untuk ketika ini kita hanya saja memenuhi permintaan Hyundai lalu Kia, ini kan satu grup. Di Indonesia itu cuma pakai 2 persen, sisanya kita ekspor ke dua negara itu,” jelasnya.
Fasilitas HLI Green Power pada waktu ini memiliki kapasitas produksi 10 GWh sel elemen penyimpan daya lithium-ion dengan unsur katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahun. Jumlah ini cukup untuk “menghidupi” sekitar 150.000 unit BEV (Battery Electric Vehicle). Sebuah bilangan bulat fantastis yang dimaksud menunjukkan betapa signifikannya peran pabrik ini pada peta elektrifikasi Indonesia.
Pabrik sistem akumulator yang digunakan dibangun di tempat lahan seluas 32.188 meter persegi dengan nilai pembangunan ekonomi 60 jt dolar Negeri Paman Sam atau setara Rp900 miliar ini juga memberikan dampak positif bagi penduduk sekitar. Kabarnya, pabrik ini sudah pernah mengangkat 150 tenaga kerja, yang tersebut sebagian besar merupakan putra-putri Indonesia.