Tarif Impor Baru Amerika Serikat Diberlakukan, Hyundai Berhasil Telak

SEOUL – Hyundai Motor dan Kia dengan segera merespons segera kenaikan Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump meramalkan bea masuk otomotif sebesar 25 persen.
Hyundai hingga berita ini ditayangkan belum berniat ajukan banding melawan ancaman tarif impor tersebut, alasannya Hyundai kemudian GM setuju berkolaborasi pada pengembangan teknologi otomotif
Pasalnya Hyundai Motor kemudian Kia, sudah pernah mendirikan pabrik dalam Georgia Amerika Serikat dengan total produksi mencapai 696.100, kapasitas yang dimaksud 70 persen menjadi sekitar 1,2 jt pada bawah operasi penuh pabrik besar mereka itu di dalam Georgia, yang tersebut dibuka pada bulan Maret lalu.
“Mungkin butuh waktu, tetapi tujuan akhir kami adalah melokalisasi produksi untuk meminimalkan pengaruh ancaman tarif,” kata Koo Za-yong, delegasi presiden eksekutif hubungan pemodal di dalam Hyundai Motor selama panggilan konferensi pada 24 Januari lalu, seperti dilansir dari Korea Joongang Daily, hari terakhir pekan (4/4/2025).
“Jika permasalahan tarif terwujud, Hyundai dapat menutupi hingga 80 persen transaksi jual beli Amerika Serikat dengan produksi Negeri Paman Sam untuk pada waktu ini, sebab pabriknya di dalam Alabama mempunyai kapasitas 400.000 mobil sementara pabrik di area Georgia akan miliki kapasitas 350.000 unit.”
Mobil adalah kategori ekspor No. 1 di lanskap ekspor Korea, dengan ekspor Negeri Paman Sam mencatatkan USD34,74 miliar tahun lalu, yang digunakan merupakan 27,2 persen dari total ekspor Negeri Paman Sam negara itu.
Institut Penelitian Perekonomian IBK memperkirakan bahwa di skenario bea masuk 25 persen, ekspor mobil Korea ke Amerika Serikat akan merosot sebesar 18,6 persen, atau USD6,36 miliar.
KB Securities juga mengungkapkan pada sebuah laporan bahwa jikalau Trump meminimalkan tarif menjadi 10 persen, Hyundai Motor serta Kia akan mengalami setidaknya pemotongan laba operasi sebesar 4,3 triliun won.