Tahun terindah timnas Indonesia
Ibukota Indonesia – Tak berlebihan apabila mengatakan 2024 tahun terindah untuk timnas Indonesia. Bagaimana tidak, deretan prestasi ditorehkan Indonesia tahun ini.
Mimpi-mimpi kecil mewujud tahun ini untuk menjaga terciptanya mimpi besar bermain pada Piala Planet 2026 di dalam Amerika Serikat, Kanada, lalu Meksiko.
Pada era kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, instruktur timnas Indonesia Shin Tae-yong mulai memanen hasil pada 2024 setelahnya mengarsiteki Indonesia akhir 2019 silam.
Kolaborasi keduanya di memanggil penggawa keturunan yang sejumlah merumput dalam Eropa menjadi satu kunci penting yang digunakan menciptakan Garuda mendunia.
Langkah mendunia itu diawal Januari lalu ketika Indonesia untuk pertama kali menembus sesi 16 besar Piala Asia, yang tahun ini diadakan dalam Qatar.
Piala Asia 2023 yang mana diadakan molor satu tahun lebih lanjut lambat itu menjadi awal penegasan masuk level puncak Asia.
Indonesia bersaing dengan Irak, Vietnam, lalu Negeri Matahari Terbit pada Grup D. Dari tiga pertandingan, Indonesia memang sebenarnya hanya saja menghimpun tiga poin setelahnya menang satu-nol melawan Vietnam berkat gol penalti Asnawi Mangkualam.
Tiga poin itu sudah ada cukup mengantarkan Garuda menembus sesi gugur pertamanya melalui jalur peringkat tiga terbaik. Perjalanan dia pada Piala Asia 2023 dihentikan Australia yang melumat Garuda dengan 4-0 pada 16 besar.
Shin Tae-yong terus mengukir kenangan manis sama-sama peserta asuhannya.
Pada Maret, timnas senior dua kali mengalahkan Vietnam pada putaran kedua Kualifikasi Piala Planet 2026 zona Asia.
Kemenangan ini sangat penting pada menghadirkan Indonesia melaju untuk pertama kali ke putaran ketiga.
Jeda sejenak dari timnas senior, tugas Shin Tae-yong berlanjut pada Piala Asia U-23 2024 di tempat Qatar.
Dalam kompetisi untuk tiket masuk Olimpiade 2024 ini, Indonesia kembali tampil membanggakan dengan menggoreskan tinta sejarah.
Garuda Muda menyingkirkan Australia lalu Korea Selatan yang digunakan menjadi langganan Olimpiade untuk menjadi semifinalis. Sayang, perjalanan ini tak membuahkan tiket Olimpiade sebab kalah dari Guinea di playoff antarbenua.