Blog

Banyak Protes Lari Difoto Tanpa Izin, Fotografer Sebut Hak

Jakarta – Seluruh penduduk punya hak yang mana mirip di dalam tempat umum. Termasuk para pelari atau mereka itu yang dimaksud berada dalam berolahraga juga fotografer.

Keduanya punya hak yang digunakan sama, baik untuk mengambil foto oleh fotografer dan juga penduduk dapat menyatakan tidak ada mau difoto.

“Aku mendudukkan hambatan bahwa ini tempat umum. Semua boleh datang, semua boleh berkegiatan,” kata Fotografer, Beawiharta untuk CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2025).

Dia menafsirkan fotografer yang mana memotret warga berolahraga pada tempat umum punya hak. Begitu juga warga punya hak menolak untuk diambil gambarnya.

“Jadi buatku fotografer memotret pemukim berolahraga dalam tempat umum itu sah. Itu mereka punya hak. Nah, tapi ke tempat umum juga semua pemukim punya hak. Jadi, kalau sekarang pelari itu kemudian bilang, aku gak mau difoto, tapi kok kamu ada di sini? Itu hak merekan untuk bilang, aku gak mau difoto,” jelasnya.

Beawiharta mengungkapkan penduduk bisa saja segera menolak untuk difoto. Hal ini sanggup disampaikan ketika berpapasan dengan para fotografer ke jalanan.

Para fotografer juga harus mau menghapus foto yang diambilnya atau permintaan pendatang pada dalamnya. Sebab kembali lagi, mereka itu punya hak yang digunakan serupa di tempat umum.

“Itu identik dengan prinsip street photography. Street photography itu kalau aku motret dalam jalan, ada penduduk kena, terus ia sadar, ia bilang aku gak mau difoto dong, tolong dihapus. Aku harus dengan keringanan hati menghapus. Karena itu tempat umum. Dia punya hak yang sama, warga itu dengan aku,” beliau menuturkan.

Solusi yang mana ia berikan adalah menggunakan penanda tertentu bagi mereka itu yang tersebut menolak difoto. Penanda itu juga harus diinformasikan serta disosialisakan secara luas.

“Misalnya, aku gak tahu ya, orang-orang yang tersebut gak mau dipoto, itu misalnya pakai kaos warna biru. Dan itu disosialisasikan. Oke, kalau ke sini, di rute ini khalayak pakai kaos biru, berarti beliau enggak mau dipoto. Itu harus disosialisasikan. Sehingga tahu pada saat pemukim itu lewat pakai kaos biru, oh ini yang dimaksud enggak mau dipoto, beliau enggak boleh dipoto,” ujar dia.

 

Related Articles

Back to top button