YOGYAKARTA – Royal Ambarrukmo Yogyakarta memperkenalkan Ambarrukmo Atisomya, sebuah kegiatan eksklusif yang mana merefleksikan perpaduan elegan antara kemewahan hotel bintang lima kemudian keanggunan budaya Jawa. Diluncurkan pada Selasa (22/10/2025), inisiatif ini bermetamorfosis menjadi langkah nyata hotel bersejarah yang disebutkan pada merawat warisan leluhur dengan sentuhan modernitas yang tersebut berkelas.
Kata Atisomya, yang tersebut berasal dari bahasa Jawa Kuno, bermakna “elok, luhur, kemudian paling indah” — sejalan dengan filosofi Royal Ambarrukmo yang tersebut terus menjunjung nilai budaya sambil menghadirkan kenyamanan premium bagi para tamu. Inisiatif ini tidaklah sekadar menampilkan seni lalu tradisi sebagai pertunjukan, melainkan mengundang pengunjung untuk bergabung merasakan kemudian menyadari filosofi Jawa melalui semangat “Budaya kang Hambudidaya.”
Sebagai bagian dari perayaan 14 tahun kiprah Royal Ambarrukmo, Ambarrukmo Atisomya menghadirkan pengalaman kuliner istimewa bertajuk Ladosan Dhahar — jamuan makan ala istana Mataram yang digunakan sarat simbol serta makna. Menu seperti Roti Jok Semur Ayam, Lidah Panggang Areh, hingga Zwart Zuur, resep legendaris bebek nanas yang tersebut dahulu disajikan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII hingga IX, berubah menjadi representasi cita rasa bangsawan yang tersebut otentik.
Berlatar di kawasan bersejarah Pesanggrahan Kedhaton Ambarrukmo, hotel ini menghadirkan suasana yang digunakan memadukan arsitektur klasik kerajaan dengan kenyamanan modern. Tiap sudutnya memancarkan filosofi estetika Jawa yang digunakan terjaga keasliannya, memberi pengalaman yang tidak sekadar menginap, melainkan menyelami warisan budaya.
Melalui Ambarrukmo Atisomya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta mempertegas perannya sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir pada menghadirkan konsep kemewahan yang digunakan berakar pada kearifan lokal.
