Kemarau Basah Melanda Indonesia, Musim Kemarau Tetapi Hujan Deras

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, juga Geofisika (BMKG), Indonesia berada dalam menghadapi fenomena kemarau basah . Meskipun bulan Mei ini sudah ada masuh musim kemarau namun hujan deras masih kerap turun di area beberapa jumlah wilayah Indonesia, diperkirakan fenomena ini akan berlangsung hingga Agustus 2025.
Kondisi ini menyebabkan banyak tempat mengalami hujan intensitas sedang hingga tinggi, padahal secara periode, Indonesia seharusnya sedang menikmati hari-hari cerah khas kemarau.
Seperti dilansir dari situs resmi BMKG menjelaskan, fenomena ini erat kaitannya dengan kondisi La Nina—yakni pendinginan suhu muka laut pada kawasan Pasifik Tengah serta Timur, yang dimaksud biasanya dihadiri oleh penguatan angin pasat.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan suplai uap air yang digunakan memicu terbentuknya awan hujan. Sehingga curah hujan meningkat walau berada di tempat musim kemarau.
Dalam publikasi Klima Edisi VI 2022, BMKG menegaskan bahwa La Nina memang benar mampu memicu anomali iklim secara global. Termasuk menyokong terjadinya kemarau basah dalam Indonesia.
BMKG menyebut, transisi La Nina menuju fase netral masih memberikan dampak terhadap cuaca pada Tanah Air.