JAKARTA – Hasil survei nasional Polling Institute menunjukkan mayoritas masyarakat tidaklah percaya hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) retak usai kebijakan pemberian abolisi juga amnesti terhadap Tom Lembong kemudian Hasto Kristiyanto. Survei diselenggarakan pada 4–7 Agustus 2025.
Dalam itu, sebanyak 52,1% responden menyatakan tidaklah percaya (28,3% kurang percaya juga 23,8% tidaklah percaya sebanding sekali) terhadap anggapan bahwa hubungan Prabowo–Jokowi tak harmonis pasca kebijakan tersebut.
Sementara itu, yang digunakan menyatakan percaya hanya sekali 23,2% (3,6% sangat percaya juga 19,6% cukup percaya). Adapun sisanya, 24,8% memilih bukan tahu atau tidak ada menjawab.
Baca juga: Abolisi Tom Lembong lalu Amnesti Hasto Cermin Keberanian Politik Prabowo
“Temuan ini mengindikasikan bahwa rakyat meninjau hubungan Prabowo lalu Jokowi relatif stabil, meskipun muncul kebijakan yang berpotensi menyebabkan tafsir urusan politik seperti pemberian abolisi serta amnesti,” ujar Kennedy Muslim, Peneliti Utama Polling Institute, pada waktu memaparkan rilis survei bertajuk ‘Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Negara juga Isu-Isu Politik Terkini’ secara virtual, Mingguan (24/8/2025).
Menurut Kennedy, mayoritas masyarakat menilai kebijakan Prabowo yang dimaksud lebih besar sebagai langkah kebijakan pemerintah yang digunakan berorientasi pada rekonsiliasi, tidak pemicu disharmoni.
Baca juga: Abolisi Tom Lembong serta Amnesti Hasto Upaya Meredakan Ketegangan Politik
