Siapa Ibu Said Brkic yang tersebut Katanya Orang Kebumen Asli? Ini adalah Sosoknya
Siapa Ibu Said Brkic? Pertanyaan ini berbagai dicari masyarakat seiring naiknya perhatian tentang Said Brkic dalam berbagai jaringan media sosial.
Baru-baru ini, sosok Said Brkic menjadi perbincangan warganet Tanah Air. Sebab, pemain berdarah Indonesia itu sudah mencatatkan debut sama-sama Timnas Jerman U-15.
Meski belum berbagai dikenal, sebagian orang mulai penasaran dengan sosok Said Brkic, termasuk latar belakang sang ibu yang mana disebut berasal dari Indonesia. Untuk itu, simak ulasannya berikut.
Siapa Ibu Said Brkic?
Said Brkic adalah salah pribadi pesepak bola muda kelahiran Jerman. Ia lahir pada 26 September 2010, sehingga sekarang berusia 14 tahun lebih.
Menariknya, Said diketahui sebagai adik dari pemain Timnas Indonesia U-17, Amar Brkic. Bedanya, apabila sang kakak berposisi sebagai sayap, ia bermain dalam tempat gelandang.
Saat ini, Said berkarier bersatu kelompok jika Jerman, Frankfurt Eintracht. Ia berada pada kelompok junior.
Sebagaimana Amar, ibu Said Brkic adalah dr. Diyah Nahdiyati, M.Kes, Sp.A. Ia merupakan pribadi dokter dengan syarat Kebumen, Jawa Tengah.
Dihimpun dari berbagai sumber, ibu Said Brkic juga disebut sebagai salah satu tokoh penting dalam organisasi Muhammadiyah. Ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Unit Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman.
Sementara itu, suami sekaligus ayah Amar serta Said Brkic bernama Moamer Brkic. Ia juga berprofesi sebagai dokter dan juga diketahui sebagai keturunan Bosnia-Jerman.
Pernikahan dr. Diyah serta Moamer Brkic sendiri dikarunia beberapa anak, termasuk Amar serta Said Brkic. Meski orang tuanya berprofesi sebagai dokter, mereka memilih jalan karier sebagai pesepak bola.
Pada satu sisi, Amar Rayhan Brkic sudah ada pernah tampil dengan Timnas U-17 Indonesia. Sedangkan sang adik, Said Brkic, baru-baru ini mendapat kesempatan bermain dengan Timnas Jerman U-15.
Jadi, terjawab telah pertanyaan “Siapa Ibu Said Brkic?”. Semoga bermanfaat juga bisa jadi menambah wawasan pembaca.
