OLAHRAGA

PT LIB jelaskan alasan final Kompetisi 2 dipindah ke Stadion Manahan

Ibukota – Direktur Utama PT Turnamen Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menjelaskan alasan mengapa final Kompetisi 2 Indonesia antara PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara FC pada Rabu (26/2) yang mana semula dijalankan dalam Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, dipindah ke Stadion Manahan, Solo.

Saat ditemui awak media dalam pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di area Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu, Ferry menjelaskan salah satu alasannya adalah dikarenakan final Turnamen 2 akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR).

Stadion Manahan, kata dia, adalah stadion yang tersebut telah akrab menggunakan VAR. Stadion itu adalah tempat uji coba VAR pertama kali pada final EPA U-20 musim lalu. Pada musim ini, VAR dalam stadion itu juga digunakan untuk laga-laga Kompetisi 1 Indonesia untuk tuan rumah Persis Solo dan juga tim-tim lainnya.

"Pertama Kompetisi 2 ini kan kami akan menggunakan VAR, kemungkinan besar karena delay waktu, perpanjang waktu, kemudian adu penalti. Di Mandala Krida, tidak ada memungkinkan, Mandala Krida tak mempunyai lampu," kata Ferry.

"Alternatif lainnya adalah dalam Sultan Agung. Sultan Agung sebagian tempatnya ada larangan suporter. Jadi, rekonsiliasi dengan PSIM, sebagai klub yang digunakan berhak menjadi tuan rumah, yang tersebut paling tepat di tempat Solo, semuanya tersedia di tempat Solo. Infrastrukturnya juga harus memadai oleh sebab itu VAR," tambah dia.

Sementara itu, diambil dari laman resmi PSIM, manajemen mengambil tindakan ini akibat jadwal pertandingan final Turnamen 2 bertepatan dengan jadwal acara lain yang dimaksud telah lama lama direncanakan di tempat Stadion Mandala Krida.

“Kami menyadari prospek kekecewaan yang mana kemungkinan besar timbul akibat pembaharuan lokasi final Pegadaian Kejuaraan 2 2024/25 ini, khususnya bagi para pendukung setia PSIM yang dimaksud telah dilakukan menantikan laga di dalam kandang sendiri,” demikian keterangan tercatat dari manajemen PSIM yang dirilis Sabtu.

Terkait VAR, tak hanya saja laga final Kejuaraan 2 yang digunakan memakainya. Pertarungan perebutan tempat ketiga yang menjadi tiket terakhir ke Kejuaraan 1 antara Persijap Jepara melawan PSPS Pekanbaru pada Selasa (25/2) di area Stadion Gelora Bumi Kartini juga akan menggunakan VAR.

"Ya, kami akan menggunakan VAR (di perebutan tempat ketiga)," ucap Ferry.

Berbeda dengan Stadion Manahan, Stadion Gelora Bumi Kartini akan pertama kali menggunakan VAR. Kendati demikian, Ferry menyatakan dirinya optimistis dengan waktu yang sempit, VAR pada Stadion Gelora Bumi Kartini akan terpasang dengan baik.

"Sebelum VAR diterapkan, di dalam Solo kita tidaklah perlu kalibrasi. Tapi dalam Jepara, kita perlu kalibrasi. Kita punya cukup waktu, meskipun tanggal 25," tutup dia.

Related Articles

Back to top button