Blog

PT KAI raih Going Digital Awards 2025 berkat perubahan fundamental digital

Amsterdam, Belanda – PT Kereta Api Nusantara (Persero) sukses meraih kemenangan pada Going Digital Awards 2025 yang digunakan diselenggarakan oleh Bentley Systems di rangkaian acara tahunan Years in Infrastructure pada Amsterdam, Belanda.

PT KAI dinilai unggul melalui penerapan sistem AssetWise Linear Analytics (WLA) milik Bentley, yang memungkinkan perusahaan melakukan analisis kondisi rute secara prediktif lalu berbasis data. Inovasi ini menjadi bagian dari strategi perubahan fundamental digital perusahaan pada meningkatkan efisiensi, keselamatan, juga keberlanjutan operasi perkeretaapian.

“Solusi ini menggunakan Teknologi AI untuk predictive maintenance juga menganggap tingkat kesegaran jalur kereta,” ujar Arie Dwi Radiati, Culture Communication and Capability Lead Transformation Office PT KAI, di presentasinya dalam hadapan para juri ke Okura Hotel, Amsterdam, Belanda pada Kamis (16/10).

Melalui penerapan analitik linear aset, KAI beralih dari sistem pemeliharaan reaktif menjadi pendekatan prediktif dan juga preventif. “Hal ini meningkatkan keselamatan, efisiensi, lalu umur aset secara signifikan,” lanjut Arie.

Implementasi sistem yang dimaksud terbukti memberikan dampak nyata. Biaya operasional berhasil ditekan hingga 39 persen, emisi karbon berkurang 30 persen, kemudian insiden infrastruktur turun dari 79 tindakan hukum pada 2023 bermetamorfosis menjadi 15 persoalan hukum pada 2025.

Arie Dwi Radiati, Culture Communication and Capability Lead Transformation Office PT KAI dengan Mohamad Arifudin, VP Infrastructure Asset PT KAI di forum tahunan Year of Infrastructure 2025 pada Amsterdam, Belanda pada Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Ida Nurcahyani)

Menurut Arie, keberhasilan itu juga ditopang oleh metamorfosis budaya kerja pada internal perusahaan. “KAI fokus pada peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan reguler agar karyawan dapat memanfaatkan teknologi baru secara optimal. Perubahan budaya kerja berubah menjadi factor penting pada perubahan digital ini,” ujarnya.

Sementara itu, Mohamad Arifudin, VP Infrastructure Asset PT KAI, menjelaskan bahwa seluruh data infrastruktur sekarang ini dianalisis secara digital melalui jaringan WLA.

“Kami memiliki big data geometri, real profile, hingga jaringan listrik aliran atas. Semuanya dianalisis untuk memperkirakan keperluan perawatan secara presisi,” katanya.

Dari hasil implementasi selama hampir satu tahun, sistem WLA memberikan efisiensi signifikan di lapangan. “Untuk pekerjaan tamping mesin misalnya, jumlah pekerjaannya berkurang sekitar 30 persen,” ujar Arifudin.

Selain efisiensi teknis, PT KAI juga meningkatkan kekuatan tata kelola data melalui tahapan data cleansing untuk menjamin seluruh pengambilan langkah berbasis data yang valid serta terintegrasi. “Dengan data yang dimaksud bersih, langkah perusahaan berubah menjadi data-driven dan terpencil tambahan objektif,” tambahnya.

Ke depan, PT KAI berencana memperluas pemakaian sensor Siber of Things (IoT) juga analitik Kecerdasan Buatan untuk menguatkan sistem perawatan aset dalam lebih banyak dari 7.000 kilometer jalur kereta yang mana dikelola. Langkah ini diharapkan mampu mengupayakan pelayanan transportasi masyarakat yang digunakan tambahan aman, efisien, serta berkelanjutan.

Sementara terkait keamanan data, Arifudin menjamin pengelolaan sepenuhnya direalisasikan oleh divisi teknologi informasi internal PT KAI. “Platform-nya dari Bentley, tapi seluruh keamanan data berada pada bawah pengawasan internal KAI,” ujarnya.

Dalam event Going Digital Awards 2025, KAI masuk di kategori Rail and Transit berkat pembaharuan digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menyokong pemeliharaan infrastruktur perkeretaapian. Pada kategori ini, PT KAI bersaing dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui proyek LRT DKI Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai, juga Network Rail dari Inggris dengan proyek Severn Tunnel Digital Twin.

“Padahal dulu kami berguru dan juga benchmarking dengan Network Rail. Sekarang malah jadi saingan ke Going Digital Awards,” ujar Arie.

Ajang tahunan ini dihadiri oleh hampir 250 nominasi dari 47 negara pada 12 kategori berbeda yang dimaksud menampilkan perubahan struktural digital di beraneka sektor infrastruktur global.

Keberhasilan PT KAI menegaskan komitmen perusahaan pada menciptakan sistem transportasi modern, efisien, serta berbasis teknologi mutakhir untuk menyokong mobilitas nasional yang mana berkelanjutan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada laman web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles

Back to top button