Profil Said Brkic, Winger Muda Berdarah Kebumen yang mana Tembus Timnas Jerman U-15

JAKARTA – – Nama Said Aalim Brkic tengah jadi perbincangan pada kalangan pecinta sepak bola, khususnya di area Indonesia. Pemuda berdarah Indonesia-Bosnia ini baru belaka menjalani debut sama-sama Timnas Jerman U-15 pada laga uji coba melawan Belanda. Meski laga yang disebutkan berakhir dengan kekalahan 2-3, peluncuran Said tetap memperlihatkan menjadi sorotan tersendiri—terutama lantaran jejak darah Indonesia yang dimaksud mengalir di dirinya.
Said pada waktu ini meningkatkan kekuatan pasukan akademi Eintracht Frankfurt U-15 juga sudah pernah resmi dipanggil mengikuti inisiatif pengembangan Perspektivlehrgang yang dimaksud digagas Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Inisiatif ini semata-mata disertai oleh 22 pemain muda terpilih dari seluruh Jerman, menjadikan Said sebagai salah satu talenta masa depan yang dimaksud sangat diperhitungkan.
Said Brkic lahir pada 26 September 2010 dari pasangan Moamer Brkic kemudian Diyah Nahdiyati. Sang ibu, Diyah, adalah WNI dengan syarat Kebumen yang digunakan pada masa kini menetap dalam Jerman juga berprofesi sebagai dokter. Ia juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman. Sementara sang ayah berasal dari Bosnia lalu telah lama tinggal di area Jerman.
Dengan latar belakang keluarga multinasional, Said bertambah pada lingkungan yang dimaksud kaya nilai budaya. Meski besar di area Jerman, sisi ke-Indonesiaannya tetap memperlihatkan melekat melalui peran sang ibu. Tak sedikit umum Indonesia yang mana berharap Said suatu pada waktu mampu mengikuti jejak sang kakak, Amar Rayhan Brkic, yang telah lama dinaturalisasi serta menguatkan Timnas Indonesia U-17 pada turnamen Piala Global U-17 2023 lalu.
Secara teknis, Said dikenal sebagai pemain sayap yang dimaksud eksplosif. Kelincahan juga kecepatan menjadi keunggulannya, ditambah dengan kemampuan menggiring bola dan juga naluri menyerang yang tinggi. Dalam beberapa cuplikan video yang tersebut beredar pada media sosial, Said tampak percaya diri kemudian berani menantang pemain lawan—karakter yang dimaksud jarang terlihat di area usia belia.
Ia digadang-gadang sebagai salah satu wonderkid kelompok etnis yang tersebar di berbagai negara Indonesia yang dimaksud paling menjanjikan pada waktu ini. Ketertarikan instruktur Timnas Jerman U-15 pun bukanlah tanpa alasan. Dengan performa yang digunakan konsisten dan juga kemampuan teknis yang mana mumpuni, masa depan Said terlihat sangat cerah.
Harapan untuk Merah Putih
Meskipun pada saat ini berstatus pemain Timnas Jerman U-15, potensi bagi Said untuk membela Indonesia di dalam masa depan masih terbuka lebar. Status kewarganegaraan ibunya mampu menjadi jembatan bagi proses naturalisasi, jikalau Said dan juga keluarganya memang benar menginginkan langkah itu. Banyak pihak berharap PSSI bisa jadi lebih lanjut proaktif menjalin komunikasi dengan keluarga Brkic agar prospek besar ini tiada lepas dari radar.
Namun demikian, langkah akhir tetap saja berada di area tangan Said. Di satu sisi, ia mempunyai kedekatan emosional dengan Indonesia sebagai tanah dengan syarat ibunya. Di sisi lain, Jerman menawarkan jalur karier yang dimaksud jelas lalu sistem pembinaan yang digunakan sangat kompetitif.