TEKNOLOGI

Profil Dirgayuza, Asisten presiden bidang Komunikasi Analis Kebijakan

Ibukota – Untuk menguatkan rangka komunikasi strategis di lingkungan Istana Kepresidenan, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik asisten khusus presiden pada Rabu (8/10).

Presiden RI ke-8 yang disebutkan telah lama menunjuk Dirgayuza Setiawan sebagai Asisten Khusus Presiden Lingkup Komunikasi juga Analisa Kebijakan.

Namanya tercantum pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33/M Tahun 2025 tentang Pengangkatan Asisten Khusus Presiden Periode Tahun 2024-2029.

Usai pengangkatannya, Dirgayuza menyampaikan rasa terima kasih menghadapi amanah baru yang dimaksud juga doa yang digunakan dihaturkan untuk dirinya.

“Mari kita sama-sama wujudkan Tanah Air yang kita dambakan, dengan tutur narasi yang tersebut berisi juga kebijakan-kebijakan yang dimaksud dipertimbangkan juga diputuskan dengan bijaksana.”, tulisnya pada unggahan akun Instagram.

 

Profil lalu jejak karir Dirgayuza Setiawan

Dirgayuza lahir pada DKI Jakarta pada 15 Mei 1989, ke mana ketika ini berada dalam berumur 36 tahun. Ia merupakan anak dari pasangan Kapten CDM. Dr. Boyke Setiawan, instruktur terjun payung militer kemudian Jasmin Kartiasa Prawirabisma, atlet nasional terjun payung.

Dirgayuza memulai studi Sarjana (Bachelor of Arts) di dalam University of Melbourne, mengambil jurusan Dunia Pers Communications serta Political Science.

Prestasinya selama studi membawanya dipercaya menjadi Wakil Presiden PPIA (Persatuan Pelajar Indonesi di Australia) kemudian delegasi Indonesia pada Y8 Summit tahun 2013 sebagai Head of State.

 

Selain itu, ia juga pernah meraih prestasi lainnya, yakni terpilih berubah menjadi anggota parlemen magang dalam Parlemen Victoria (2011), masuk nominasi penerima penghargaan bergengsi Australian Alumni Awards (2012).

Lalu, pernah terpilih berubah jadi anggota Parlemen Muda Nusantara (2012), juga dipercaya berubah jadi Ketua Departemen Kemahasiswaan dan juga Pelajar Partai Aksi Negara Indonesia Raya (2012).

Setelah lulus dari Melbourne, ia memperdalam kepakaran melalui acara Executive Proyek in International Business/Commerce di dalam Tsinghua University, Tiongkok tahun 2013.

Kemudian, ia melanjutkan studi Master of Social Science of the Dunia Maya (MSc) dalam Oxford University, Inggris pada 2015-2016. Di Oxford, Dirgayuza bergerak meneliti isu-isu media digital, regulasi internet, dan juga pemeliharaan anak dalam globus maya.

Berdasarkan catatan OII Oxford, ia telah terjadi menerbitkan sekitar 11 buku praktis tentang teknologi dan juga satu buku tentang filsafat politik.

 

Sementara pada Indonesia, karya-karyanya dikenal seperti “Nilai-Nilai Pendekar Pejuang, Prabowo: Rekam Foto Sang Patriot” (2015) lalu penyuntingan buku “Paradoks Indonesi lalu Solusinya (2022)”, “Indonesia Berhasil (2018)”, “Kepemimpinan Militer (2021)”, “Strategi Transformasi Bangsa: Menuju Tanah Air Emas 2045” (2023), juga “100 Ide Untuk Presiden Dan DPR Baru” (2023).

Dirgayuza juga tercatat sebagai anggota Oxford Indonesi Society juga Diplomasi Pemuda Indonesia. Di sela kesibukannya, ia mengajar sebagai Adjunct Fellow di Pusat Kajian Warga Digital Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dirgayuza atau kerap disapa Yuza, selama ini bukanlah sosok baru pada lingkaran pemerintahan.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Tim Tenaga Ahli pada Kementerian Kelautan dan juga Perikanan (2021-2022), juga dikenal bergerak di organisasi sayap urusan politik sejak usia muda, seperti melalui Tunas Nusantara Raya di dalam usia 24 tahun.

 

Keterlibatannya di lingkaran internal Gerindra pun tak asing. Dalam kampanye 2014, ia dijuluki sebagai salah satu “Jedi Knight” muda kepercayaan Prabowo Subianto sama-sama beberapa nama muda lainnya.

Ia pun pernah menjadi kepala penulis naskah pidato Presiden Prabowo pada tahun 2019, dan juga bergabung pada bursa Menteri Prabowo-Gibran 2024. Selain itu, Dirgayuza pernah dipercaya menjadi Head of Social Media Massa & Infopub Partai Gerindra (2017-2020).

Sebelum memasuki globus pemerintah, Dirgayuza sempat meniti karier pada sektor lain serta menempati kedudukan strategis di dalam perusahaan swasta hingga BUMN.

Diantaranya, ia pernah menjabat sebagai Konsultan ke McKinsey Nusantara (2017-2020), Wakil Direktur Utama PT Agro Industri Nasional (2020-2022), Direktur Penguraian Usaha juga Pemasaran PT Angkasa Transportindo Selaras (2022), Direktur Penguraian dan juga Pengendalian Usaha PT RNI (Persero) atau ID FOOD (2023-sekarang).

Selanjutnya, Dirgayuza juga dipercaya menduduki tempat sebagai Deputy direktur utama AGRINAS (2020-2022), Co-Founder Carbon Offset Asia (2021-2023), Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun RNI, Pendiri juga Komisaris PT Lestari Bumi Pertiwi, dan juga Dewan Penasehat Asta Cita Center, sekaligus Pimpinan Pusat GP Ansor.

Dirgayuza juga pernah menekuni karir dalam globus penulisan dengan bermetamorfosis menjadi blogger dalam Rantang.com.au, sebuah blog yang dimaksud dikelola oleh ABC Radio Australia.

Kemudian, ia berperan di merancang juga menjadi pemimpin produksi serial dokumenter Lingkar Ide PPI Australia, yang mana menyoroti perjalanan para peneliti Tanah Air di Australia untuk tayang ke YouTube.

Dengan tiga rekannya, ia mendirikan sistem idenesia.com (Ide untuk Indonesia) pada November 2011. Di tahun yang dimaksud sama, Dirgayuza juga menorehkan prestasi internasional dengan meraih penghargaan bergengsi Global Changemaker dari British Council.

Itulah profil serta jejak karir Dirgayuza Setiawan. Dengan rekam jejak dalam sektor swasta, BUMN, organisasi politik, serta sektor strategis lainnya, Dirgayuza diharapkan bukanlah semata-mata berubah menjadi “juru bicara”, tetapi sebagai gatekeeper kualitas dan juga substansi kebijakan yang tersebut terkomunikasikan ke publik.

 

Related Articles

Back to top button