Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Hambatan Politik

JAKARTA – Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menuturkan pembahasan RUU Perampasan Aset pada masa kini sudah ada tak ada lagi hambatan dari sisi politik. Itu beliau komunikasikan merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang tersebut menyokong RUU Perampasan Aset ketika hadir di peringatan serius Hari Buruh, beberapa waktu lalu.
Adanya pernyataan Prabowo dengan maksud, para menteri di area kabinetnya hingga partai urusan politik koalisinya turut bertindak merealisasikan RUU Perampasan Aset.
Baca juga: Pakar Hukum Apresiasi Janji Prabowo Tuntaskan RUU Perampasan Aset
Terlebih, mayoritas anggota majelis yang tersebut duduk di area Senayan merupakan anggota partai kebijakan pemerintah koalisi Prabowo.
“Seharusnya tiada ada lagi halangan, tidak ada ada lagi hambatan urusan politik seperti yang dimaksud pernah diutarakan Menteri Hukum ketika melakukan konferensi pers beberapa waktu lalu,” ujar Yudi, Hari Minggu (4/5/2025).
“Apalagi kita tahu ketua-ketua umum menjadi menteri juga yang dimaksud menjadi koalisi. Tentu mereka itu harus menyampaikan terhadap anggotanya yang menjadi anggota DPR untuk segera mendiskusikan dengan pemerintah memasukkan pada prolegnas dan juga kita harap tahun ini segera disahkan,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo menegaskan komitmennya pada pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya. Prabowo juga heran ada demonstrasi yang dimaksud membantu koruptor.
Hal itu disampaikan ketika Hari Buruh Internasional atau May Day di area Monas, DKI Jakarta Pusat. “Saya menyokong Undang-Undang Perampasan Aset. Enak aja, sudah ada nyolong enggak mau kembalikan aset. Gua tarik ajalah itu,” ujar Prabowo, Kamis (1/5/2025).
Dia mengingatkan kekayaan Indonesia sangat luar biasa. Namun, kekayaan yang disebutkan rutin dicuri para koruptor. “Kami telah mengawasi kekayaan Indonesia begitu besar, masalahnya maling-malingnya juga banyak,” katanya.
Presiden mengakui memberantas korupsi tidak pekerjaan ringan. Namun, tidaklah menyurutkan tekadnya melawan koruptor.
“Saya tiap hari diejek, diancam, tiap hari macam-macam, tapi saya tak gentar. Saya rela, saya siap, saya ikhlas berakhir demi bangsa,” ujar Prabowo.