OLAHRAGA

Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Diberondong 14 Peluru

Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menjadi sasaran penembakan pada Ahad. Sebanyak 14 peluru menerjang mobil yang tersebut ia kendarai.

Dalam sebuah unggahan di dalam Facebook, Morales merekam sebuah video yang digunakan memperlihatkan dirinya duduk di dalam kursi penumpang depan kemudian dua lubang peluru di dalam kaca depan.

Serangan ini terjadi pada sedang meningkatnya ketegangan urusan politik di dalam negara Amerika Selatan tersebut.

Morales, yang mana tiada terluka, menyalahkan pemerintah melawan serangan tersebut, yang dimaksud disebutnya sebagai “kegagalan”.

“Yang menambah kekalahan urusan politik pemerintah, yang tersebut telah dilakukan kehilangan legitimasi dalam mata rakyat Bolivia,” katanya seperti dikutipkan News.az pada Hari Senin 28 Oktober 2024.

Morales mengungkapkan ia sedang menuju ke stasiun radio di dalam departemen Cochabamba di dalam Bolivia bagian tengah, tempat ia menjadi pembawa acara kegiatan akhir pekan. Namun, mendadak dua kendaraan mencegat mobilnya.

“Empat petugas berkerudung berpakaian hitam dengan senjata dalam tangan mereka, mengundurkan diri dari kemudian mulai menembak,” paparnya.

Menurutnya, empat belas peluru menghantam mobil, melukai pengemudinya di dalam kepala lalu lengan.

Aparat hukum Bolivia membantah terlibat pada penembakan terhadap Morales serta sedang menyelidiki laporan penembakan terhadap kendaraannya.

Menurut News.az, mengutip Bolivia TV, Wakil Menteri Dalam Negeri Roberto Rios mengklarifikasi bahwa pihak berwenang berkewajiban untuk menyelidiki tuduhan apa pun, baik benar atau salah. “Saya ingin mengklarifikasi bahwa polisi Bolivia belum menerima surat perintah penangkapan terhadap Tuan Evo Morales,” kata Rios terhadap wartawan.

Rios juga menyatakan bahwa insiden yang disebutkan mungkin saja cuma direkayasa, dengan mengatakan, “Saya percaya bahwa warga Bolivia, berdasarkan foto serta video yang digunakan beredar, dapat menarik kesimpulan dia sendiri mengenai kemungkinan terjadinya serangan tersebut.”

NEWS.AZ

 

Related Articles

Back to top button