Blog

PBB: Blokade tanah Israel Picu Kelaparan Paling Cepat di Sejarah Modern

GAZA – Pelapor Khusus PBB untuk Hak menghadapi Pangan Michael Fakhri mengeluarkan peringatan keras keras, menggambarkan tindakan tanah Israel dalam Kawasan Gaza sebagai kampanye kelaparan yang dimaksud belum pernah terjadi sebelumnya serta cepat, menyebutnya sebagai “yang tercepat di sejarah modern.”

“Bagaimana negara Israel dapat memproduksi 2,3 jt orang kelaparan begitu cepat kemudian begitu total?” ungkap Michael Fakhri bertanya pada hari Rabu (12/3/2025) selama jumpa pers dengan pada Jenewa dengan pelapor khusus PBB lainnya.

“Ini adalah kampanye kelaparan tercepat pada sejarah modern,” tegas dia, menarik perhatian pada dampak yang menghancurkan dari blokade Israel, yang sudah mengurangi semua bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Fakhri lebih besar lanjut mengatakan, “Ini bukanlah gencatan senjata pada definisi apa pun. Ini adalah adalah perlambatan kekerasan militer, tetapi … kematian yang mana terjadi melalui kelaparan.”

Senada dengan itu, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia dalam wilayah Palestina yang dimaksud diduduki, mengingatkan meskipun kekerasan dihentikan hari ini, “genosida akan terus berlanjut oleh sebab itu tidak ada ada cara untuk memperbaiki kerusakan” yang dimaksud telah lama terjadi.

Dia juga menunjukkan “kekerasan genosida merebak di dalam Tepi Barat,” menggambarkan kekerasan yang dimaksud sebagai “paling akut dari sebelumnya.”

Mengekspresikan rasa frustrasi menghadapi kurangnya tindakan, beliau berkata, “Saya bukan tahu berapa sejumlah peringatan tegas yang mana dibutuhkan komunitas internasional … Kita akan sangat kehilangan hak asasi manusia ketika hak asasi manusia tak lagi mampu melindungi kita.”

Ben Saul, Pelapor Khusus PBB untuk Perlindungan Hak asasi Manusia, mengecam rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi penduduk Gaza, menyebutnya sebagai “pelanggaran terhadap aturan paling mendasar dari tatanan internasional juga Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1945.”

“Jelas-jelas ilegal untuk menyerbu lalu mencaplok wilayah asing dengan paksa, mendeportasi penduduknya secara paksa, dan juga merampas hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” tegas Saul, seraya menekankan rencana masa depan apa pun untuk Daerah Gaza harus sejalan dengan keinginan rakyat Palestina, termasuk usulan yang dimaksud dipimpin Arab.

Dia juga mengoreksi “provokasi militer ilegal negara Israel yang dimaksud terus berlanjut di area wilayah yang digunakan tambahan luas,” dengan peringatan tegas akan terjadinya destabilisasi yang digunakan lebih banyak luas.

Related Articles

Back to top button