Pameran Industri Kaca juga Fasad GAFA 2025 Dibuka

Info Event-Pameran dagang sektor kaca lalu fasad paling berpengaruh dalam Asia Tenggara, Glasstech Asia (edisi ke-21) dan juga Fenestration Asia (edisi ke-8) (GAFA) 2025, resmi dibuka pada Nusantara Convention Exhibition (ICE) BSD City. Berlangsung pada 6–9 November 2025, pameran ini siap menyambut tambahan dari 5.000 profesional untuk bertemu dengan lebih besar dari 200 brand partisipan pameran.
Acara yang dimaksud diadakan MMI Asia Pte. Ltd ini bagian dari Messe München GmbH, lalu didukung pelaku pelaksana lokal, GAFA 2025 bermetamorfosis menjadi sistem utama untuk pertukaran pengetahuan, kemajuan teknologi, juga pengembangan industri dalam sektor sektor kaca lalu fasad. Ajang berskala internasional ini dimeriahkan oleh penampilan partisipan pameran dari sembilan negara, yaitu China, Taiwan, Italia, Jepang, Malaysia, Jerman, Singapura, Spanyol, serta Korea Selatan.
Wakil Menteri Pekerja Umum Diana Kusumastuti pada inisiasi pameran, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengakselerasi perubahan bidang juga memprioritaskan pembangunan berkelanjutan atau green infrastruktur, efisiensi energi, dan juga sirkularitas material agar sejalan mengupayakan fondasi Tanah Air emas melalui penyelenggaraan infrastruktur umum yang handal serta berkelanjutan. GAFA 2025 diharapkan bermetamorfosis menjadi tonggak penting menguatkan daya saing lapangan usaha juga perubahan jasa proses pembuatan ke Indonesia.
Managing Director & pimpinan MMI Asia Pte. Ltd. Michael Wilton juga mengungkapkan komitmen GAFA untuk menggerakkan kemajuan berkelanjutan di dalam sektor properti juga konstruksi. “Glasstech Asia & Fenestration Asia mempertemukan semua ahli serta pelaku kegiatan bisnis pada bidang kaca dan juga fasad. Tujuan kami adalah menyokong kolaborasi juga pengembangan agar teknologi cerdas juga berkelanjutan sanggup lebih lanjut cepat diadopsi untuk arsitektur masa depan di Asia Tenggara,” ujarnya.
Para kontestan internasional ini juga tergabung pada paviliun-paviliun khusus, seperti International Pavilion, Singapore Pavilion, juga China Pavilion. GAFA 2025 juga menampilkan deretan pemain besar sektor lokal seperti PT Asahimas Flat Glass Tbk, MAGI Glass, Pelitamaju Facades, PT. MuliaGlass, Himalaya Abadi, PT Karya Mulia Glassindo, dan juga Norfet Aluminium Solutions. Untuk memperluas jaringannya, pameran ini juga menerima kunjungan delegasi usaha internasional dari Malaysia, Filipina, Taipei, Thailand, dan juga Singapura.
Direktur PT. Debindo Global Expo Rafidi Iqra Muhamad yang tersebut mewakili mitra pelaksana lokal mengungkapkan acara ini menyita perhatian dikarenakan diselenggarakan bersamaan dengan IndoBuildTech Expo Part 2, sehingga GAFA berpeluang besar dikenal lebih tinggi banyak profesional.
Kehadiran GAFA ke Negara Indonesia merupakan langkah yang digunakan tepat, selaras dengan kesempatan ketika pemerintah berada dalam mengupayakan penguatan lapangan usaha juga pangsa lokal, khususnya untuk sektor kaca, aluminium, kemudian fasad. “Kami berharap kolaborasi ini dapat bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjadikan GAFA sebagai pameran yang tersebut tepat sasaran juga mampu menjawab keinginan di dalam sektor bidang kaca juga fasad,” ujarnya.
Pentingnya kolaborasi regional juga ditekankan oleh para pemimpin industri. Ketua Asosiasi Kaca Singapura Pay Yap menekankan peran kemitraan pada mengakselerasi pembaharuan pada seluruh ASEAN. Senada dengan itu, Dewan Penasehat Asosiasi Kaca Lembaran juga Pengaman Tanah Air (AKLP) Darma Putra Narjadin, menyoroti tempat Tanah Air yang dimaksud sedang tumbuh sebagai pusat regional untuk produksi lalu pembaharuan kaca.
Selama empat hari ke depan, GAFA 2025 akan menyoroti perkembangan terbaru di smart glass (kaca pintar), dan juga fasad hemat energi. Pameran ini dilengkapi dengan kegiatan komprehensif, di antaranya Asia Façade & Glass Conference, Innovation Pitching Forum, Future Arcologies – Facade Design Competition, serta Glazing Competition.
Acara ini juga didukung oleh BAU Network, Singapore Glass Association, Glass Alliance, AKLP, juga Asosiasi Fasad Indonesia (PERAFI) beserta beberapa jumlah asosiasi pendukung lainnya. (*)



