NEW YORK – OpenAI telah mengajukan gugatan balik terhadap Elon Musk, mengklaim adanya pola pelecehan yang dimaksud terus-menerus diadakan olehnya serta memohonkan perintah pengadilan untuk menghindari tindakan ilegal juga tak adil yang dimaksud dapat memengaruhi perusahaan.
Gugatan balik ini diajukan di tempat Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California, sebagai tanggapan terhadap gugatan sebelumnya yang dimaksud diajukan oleh Musk terhadap OpenAI.
OpenAI menyatakan bahwa Musk telah terjadi menggunakan berbagai metode termasuk serangan media, kampanye negatif terhadap lebih banyak dari 200 jt pengikutnya di area platformnya, permintaan dokumen perusahaan dengan dalih yang mana dibuat-buat, tindakan hukum yang tersebut mengganggu, dan juga tawaran curang untuk aset perusahaan.
Perusahaan juga memohon hakim untuk memblokir upaya lebih banyak lanjut oleh Musk untuk mencampuri urusan perusahaan dia lalu memohonkan pertanggungjawabannya melawan segala kerusakan yang dimaksud ditimbulkan.
Musk lalu ketua eksekutif Open Artificial Intelligence Sam Nama individu mendirikan perusahaan yang dimaksud pada tahun 2015, tetapi Musk meninggalkan organisasi yang dimaksud sebelum muncul sebagai pemimpin di pengembangan teknologi AI.
Musk, yang tersebut sekarang mengatur perusahaan Kecerdasan Buatan miliknya sendiri, X-AI, yang mana didirikan pada tahun 2023, telah lama mengambil beberapa langkah untuk menjaga dari OpenAI menerapkan transisi ke model nirlaba, yang menjadi fokus utama sengketa hukum ini.
Uji coba yang disebutkan diharapkan akan dimulai pada musim semi tahun depan dan juga akan menentukan arah masa depan Perusahaan AI Terbuka serta model bisnisnya.
