OLAHRAGA

Mengenal cedera ACL dan juga dampaknya terhadap pesepak bola

DKI Jakarta – Luka Anterior Cruciate Ligament (ACL) merupakan salah satu cedera lutut yang digunakan paling ditakuti oleh para pesepak bola. Menurut Dr. Robert Marx, individu dokter ortopedi dari Hospital for Special Surgery (HSS), cedera ini bahkan kerap terjadi tanpa adanya kontak secara langsung dengan pemain lain, melainkan akibat inovasi arah yang digunakan mendadak ketika berlari atau melakukan manuver dalam lapangan.

Penyebab cedera ACL di sepak bola

Cedera ACL pada sepak bola biasanya terjadi akibat aksi seperti pivoting (berputar pada satu kaki) kemudian cutting (perubahan arah secara tiba-tiba). Kerangka ACL bertanggung jawab menjaga stabilitas lutut terhadap gaya yang digunakan diberikan oleh tubuh. Ketika seseorang pemain menanamkan kakinya dalam tanah dan juga memutar tubuhnya secara tiba-tiba, tekanan besar dialami oleh ACL. Jika tekanan ini melebihi kapasitas ligamen, maka ACL dapat mengalami robekan atau putus total.

Diagnosa cedera ACL

Cedera ACL dapat didiagnosis melalui kombinasi pemeriksaan fisik juga pencitraan medis seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan fisik meliputi tes Lachman dan juga pivot shift, yang membantu dokter menilai stabilitas ligamen lutut. Namun, oleh sebab itu pasien kerap mengalami nyeri serta pembengkakan, MRI banyak digunakan untuk mengawasi sejauh mana kehancuran pada ACL dan juga jaringan di area sekitarnya.

Penanganan cedera ACL

​​​​​​​Penanganan cedera ACL tergantung pada tingkat keparahan cedera. Kecelakaan ringan pada ACL dapat ditangani dengan terapi fisik, sedangkan cedera parah atau robekan total biasanya memerlukan tindakan operasi rekonstruksi ACL. Operasi ini diadakan dengan menggunakan cangkok tendon dari patella, hamstring, atau quadriceps pasien.

Beberapa tindakan hukum juga dapat menggunakan jaringan donor (allograft), tetapi metode ini mempunyai risiko tinggi untuk mengalami robekan ulang. Selain itu, robekan pada meniskus, yang rutin terjadi bersamaan dengan cedera ACL, dapat membutuhkan tindakan tambahan merupakan jahitan atau pengangkatan sebagian meniskus yang mana rusak.

Dampak cedera ACL terhadap karir pesepak bola

Cedera ACL mampu berdampak besar pada karier seseorang pesepak bola. Masa pemulihan setelahnya operasi ACL umumnya memakan waktu sekitar 9 hingga 12 bulan sebelum pemain dapat kembali bermain secara kompetitif. Dalam proses pemulihan, atlet harus menjalani rehabilitasi yang melibatkan latihan untuk mengatasi kekuatan otot, keseimbangan, kemudian koordinasi gerakan.

Selain dampak fisik, cedera ACL juga bisa jadi mempengaruhi mental pemain. Banyak atlet mengalami ketakutan untuk kembali ke lapangan akibat khawatir atau trauma cedera akan kambuh. Oleh dikarenakan itu, dukungan mental juga pelatihan psikologis sangat diperlukan untuk membantu atlet kembali ke performa terbaiknya.

Pencegahan cedera ACL pada sepak bola

Meskipun tidak ada semua cedera ACL dapat dicegah, beberapa langkah dapat diadakan untuk mengempiskan risikonya. Latihan yang tersebut menitikberatkan pada kekuatan otot, keseimbangan, serta kelincahan dapat membantu menurunkan tekanan berlebih pada ACL. Beberapa latihan pencegahan yang direkomendasikan meliputi:

  • Latihan keseimbangan seperti plank kemudian latihan propriosepsi untuk meningkatkan kontrol tubuh.
  • Latihan penguatan otot seperti Nordic hamstring dan juga squat untuk menguatkan otot-otot sekitar lutut.
  • Latihan plyometrik yang digunakan melatih cara mendarat dengan benar untuk menurunkan risiko tekanan berlebih pada lutut.

Selain itu, pemahaman teknik yang digunakan benar di melakukan aksi di area lapangan juga pengaplikasian peralatan yang digunakan sesuai juga dapat membantu mengempiskan risiko cedera ACL.

Cedera ACL merupakan salah satu cedera paling serius yang digunakan dapat dialami oleh pesepak bola, dengan dampak yang digunakan signifikan terhadap karir mereka. Adanya penanganan yang tepat juga acara rehabilitasi yang terstruktur, kerap berdampak terhadap banyak atlet yang dimaksud berhasil kembali ke performa terbaiknya. Namun, upaya pencegahan tetap memperlihatkan menjadi langkah terbaik untuk menjaga kebugaran lutut kemudian meminimalkan risiko cedera di sepak bola.

Related Articles

Back to top button