Kongres Aktivis Palestina Asia Pasifik, KPIPA: Kebangkitan Perjuangan Bela Palestina

BANDUNG – Sebanyak 400 aktivis pembela Palestina dari berbagai negara hadir di konferensi yang tersebut diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds serta Palestina (APWCQP) yaitu Forum Aktivis Palestina Asia Pasifik di dalam Bandung, Mingguan (25/5/2025).
Tokoh perempuan, jurnalis, kemudian pejabat umum dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Maldives, Filipina, Turki, Tunisia, Mesir, juga Maroko memenuhi ruang konferensi yang mana digawangi Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha (KPIPA).
Baca juga: Presiden Mesir: Perjuangan Palestina Mengalami Momen Tergelap
Ketua KPIPA Nurjanah Hulwani mengatakan, konferensi ini dilaksanakan dengan mengambil semangat 70 tahun Forum Asia Afrika lalu menjadi titik kebangkitan untuk berjuang melawan segala bentuk kejahatan penjajah zionis israel.
“Kejahatan kemanusiaan kemudian genosida negeri Israel yang dipertontonkan dalam dunia mencabik-cabik kemanusiaan kita. Air mata telah kering dikarenakan ketidakberdayaan kita menghentikan genosida di tempat Gaza. Demi Allah, jikalau kita mengamati penindasan terhadap rakyat sipil Gaza, kita tiada akan percaya bahwa rakyat Daerah Gaza dapat menanggung semua kengerian ini serta tetap memperlihatkan hidup,” ujar Nurjanah.
Karena itu, tokoh perempuan yang telah puluhan tahun berjuang membela Palestina ini menyerukan seluruh penduduk dunia untuk berkontribusi menghadapi nama kemanusiaan, menghentikan genosida dan juga agresi di area Wilayah Gaza dengan apa hanya yang tersebut dimiliki. Yang miliki jabatan serta kekuasaan berjuang dengan jabatan juga kekuasaannya. Demikian pula yang digunakan memiliki bisnis, network, maupun media.
Tokoh internasional perempuan pembela Palestina Nurjanah Hulwani yang digunakan merupakan Presiden Global Women’s Coalition for Quds and Palestine (GWCQP), Rabab Awad dari Turki, Dr Shazra Ibrahim dari Maldives, Dr Fauziah Mohammad Hasan dari Malaysia, lalu Assisten Prof. Soliha Hayeesamaee dari Thailand menjadi pembicara di talkshow berjudul ‘Kejahatan Kemanusiaan: Genosida Gaza’.