Siapa sangka, tindakan Ole Romeny untuk membela Timnas Indonesia ternyata berawal dari obrolan santai kemudian candaan semata. Penyerang jangkung yang dimaksud pada masa kini menjadi bagian penting dari skuad Garuda itu mengungkapkan kisah unik dalam balik keputusannya memilih Merah Putih.
Romeny mengakui, ide untuk bermain bagi Timnas Indonesia pertama kali muncul pada percakapan ringan dengan rekan-rekannya. Awalnya, hal yang dimaksud belaka sebatas gurauan kemudian tidak ada pernah terpikirkan secara serius.
“Awalnya itu cuma seperti bercanda dengan teman-teman. Kami mengkaji tentang atlet keturunan dan juga mendadak salah satu dari kami bilang, ‘Bagaimana kalau kamu juga main untuk Indonesia?’,” ungkap Romeny ketika diwawancara Voetbalzone.
Siapa sangka, candaan yang disebutkan justru mulai menggelitik benak Romeny. Semakin ia mencari tahu tentang Timnas Indonesia, sejarah sepak bolanya, kemudian dukungan luar biasa dari para suporter, hatinya perlahan mulai terpaut.
Romeny mulai mencari informasi tentang Indonesia, sampai akhirnya ia baru menyadari bahwa ia memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek juga neneknya. Pada 2024, PSSI resmi mengajukan tawaran dan juga ia semakin tertarik untuk membela Timnas Indonesia.
“Sekitar setahun lalu, saya mengetahui bahwa saya mampu bermain untuk suatu negara apabila kakek atau nenek saya lahir di tempat sana,” jelasnya.
Di tahun yang mana sama, PSSI mengirimkan undangan pada Ole Romeny untuk menyaksikan penampilan Timnas Indonesia vs Negeri Matahari Terbit dalam SUGBK. Usai menyaksikan perjuangan Skuad Garuda, ia merasa semakin yakin untuk membela Timnas Indonesia.
“Semuanya segera terasa begitu baik, jadi saya secara langsung yakin,” imbuh Ole Romeny.
Kisah Romeny ini tentu menjadi bukti bahwa takdir terkadang datang dengan cara yang mana tak terduga. Dari sekadar candaan, sekarang ia menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia kemudian diidolakan oleh jutaan penggemar. Semangat juga dedikasinya untuk Merah Putih patut diacungi jempol, membuktikan bahwa cinta pada bangsa bisa jadi bertambah dari mana saja, bahkan dari sebuah obrolan santai.
