Blog

Jaga Populasi Ikan, KKP Siap Bangun 100 Titik Kampung Nelayan

Jakarta – Menteri Kelautan serta Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan pihaknya akan mendirikan 100 titik Kampung Nelayan pada 2025. Hal ini diwujudkan untuk melindungi populasi perikanan.

“Kita mulai memulai pembangunan 100 titik di tahun ini. Cuma oleh sebab itu mulainya itu di dalam menjelang-menjelang kuartal ketiga. Jadi kemungkinan besar nanti akhir Desember baru selesai 65. Tapi tiga bulan kemudian mungkin saja 100 titik,” ungkap ia di Prabowonomics: One Year of Prabowo’s Presidency, Hari Jumat (24/10/2025).

Trenggono memaparkan acara ini merupakan arahan Presiden Prabowo. Adapun ditargetkan berjumlah 4.000 titik Kampung Nelayan hingga akhir 2029.

“Kalau itu sanggup terrealisasi dari model yang tersebut kita kembangkan ke Biak sebagai satu contoh. Itu muncul kenaikan 100% peningkatannya. Bayangkan kalau beliau produktivitasnya naik sampai 100%. Itu dari pendapatannya,” ungkap dia.

Dia menegaskan adanya Kampung Nelayan bertujuan untuk mengontrol populasi ikan. Di mana para pencari ikan merupakan nelayan-nelayan tradisional.

“Yang telah 80 tahun ini kita belum sentuh identik sekali. Belum kita sentuh. Nah ini kan kita naikkan semenjak pemerintahan Prabowo ini lah ke antaranya itu. Maka itu kita buat model, sudah ada berhasil dengan baik model itu,” terang Trenggono.

Selain itu, Menurut Trenggono, Kampung Nelayan akan meningkatkan pendapatan dari Mata Uang Rupiah 3 jt menjadi Simbol Rupiah 6 juta. Dengan kata lain, kegiatan ini miliki efek berganda bagi perekonomian.

“Ini yang dikejar nanti sebetulnya satu kesejahteraan warga nelayan yang dimaksud telah 80 tahun tak disentuh selama ini. Nah sekarang kemudian kita naikkan. Dan itu akan berdampak juga sebetulnya nanti kontribusinya terhadap pertumbuhan,” tegas dia.

Sebagai informasi Kampung Nelayan adalah kegiatan prioritas Kementerian Kelautan kemudian Perikanan dengan tujuan mengubah desa nelayan tradisional berubah jadi lebih lanjut modern, produktif, dan juga berdaya saing. Rencana ini mencakup metamorfosis desa nelayan juga budidaya, yang dimaksud dirancang untuk mengintegrasikan seluruh tahapan dari hulu ke hilir demi menghasilkan kembali barang perikanan yang digunakan tambahan kompetitif.

Kriteria Kampung Nelayan, yaitu mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan/pembudidaya ikan tambahan dari 80%, ketersediaan dan juga status lahan clear and clean untuk konstruksi sarana produksi lebih tinggi dari 1 hektar, memiliki kemungkinan sumber daya ikan, budidaya ikan, juga wisata bahari yang tersebut dapat dikembangkan, juga terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih.

 

Related Articles

Back to top button