Gunung Berapi dalam Alaska Akan Meletus Dahsyat, Hal ini Tanda-tandanya

ALASKA – Gunung berapi di Alaska dapat meletus kapan saja, hal yang dimaksud terlihat pada Gunung Spurr yang digunakan tingginya 11.000 kaki sudah dilanda puluhan gempa pada beberapa hari terakhir.
Para ahli menyatakan bahwa itu adalah tanda bahwa magma naik di area bawah gunung. Hal ini sudah pernah menyebabkan retakan pada bebatuan serta tekanan pada wilayah tersebut, yang mana menyebabkan gempa bumi.
Pihak berwenang telah lama dengan tergesa-gesa menyiapkan rencana darurat. Penduduk Anchorage, sebuah kota yang digunakan terletak hanya saja 81 mil dari gunung berapi tersebut, telah dilakukan diminta untuk menimbun makanan dan juga air, dan juga keperluan pokok lainnya. Anchorage memiliki hampir 300.000 orang yang tersebut panik membeli makanan bayi, masker N95, penyumbat telinga, lalu kacamata. Selotip untuk menghentikan jendela juga dibutuhkan.
Letusan gunung berapi yang dimaksud diperkirakan akan sangat besar, juga para ahli menyatakan akan memuntahkan abu setinggi 50.000 kaki ke udara. Matt Haney, ilmuwan yang mana bertanggung jawab dalam AVO, menyatakan terhadap DailyMail.com bahwa letusan itu akan “menghancurkan”.
Akan ada beberapa episode letusan, yang mana masing-masing berlangsung selama tiga hingga empat jam. Tempat berlabuh bukan berisiko mengalami kecacatan akibat magma, tetapi abu yang mana dilepaskan akan menelan kota kemudian area terdekat lainnya.
Para ahli mengungkapkan bahwa letusan tak akan terjadi tanpa peringatan keras oleh sebab itu beberapa tanda akan mulai terlihat pada waktu magma mulai bergerak mendekati permukaan.
AVO menyatakan seperti dilansir dari Wion News, “Berdasarkan letusan sebelumnya, inovasi dari aktivitas pada waktu ini di gempa bumi, deformasi tanah, kondisi danau puncak, lalu aktivitas fumarol akan diharapkan jikalau magma mulai bergerak mendekati permukaan.”
Gunung Spurr telah terjadi menunjukkan aktivitas selama berbulan-bulan. Gumpalan uap besar telah dilakukan naik darinya, memproduksi para ilmuwan waspada.
Pada awal Oktober, total gempa meningkat dari rata-rata 30 kali per minggu menjadi rata-rata 125 kali per minggu. Aktivitas yang dimaksud terus berlanjut sejak pada waktu itu, juga letusan diperkirakan akan terjadi pada dua minggu ke depan.
Terakhir kali gunung berapi yang dimaksud meletus adalah pada tahun 1992. Saat itu, Anchorage tertutup oleh abu setebal seperdelapan inci.
Gunung yang dimaksud terdiri dari puncak berada dalam juga lubang samping yang digunakan disebut Crater Peak, yang dimaksud meletus hanya saja 30 tahun yang dimaksud lalu. Namun, kawah puncak yang disebutkan belum meletus selama tambahan dari 5.000 tahun.
Pengamatan menunjukkan bahwa Gunung Spurr memunculkan sekitar 450 ton sulfur dioksida setiap hari, sembilan kali tambahan tinggi dari nomor pada bulan Desember 2024.