OLAHRAGA

Etika berkendara untuk hindari kesulitan lalu lintas pada waktu mudik Lebaran

DKI Jakarta (ANTARA) – Tak terasa, Hari Raya Idul Fitri 2025 telah semakin dekat. Tradisi mudik yang dinanti-nantikan setiap tahun kembali hadir, mengakibatkan kebahagiaan sekaligus tantangan pada waktu di area perjalanan.

Menghadapi kondisi jalan yang tersebut padat, setiap pengemudi perlu bersikap sabar lalu bertanggung jawab. Tidak hanya saja meyakinkan kendaraan pada kondisi prima, tetapi juga menerapkan etika berkendara agar perjalanan tetap memperlihatkan aman serta nyaman hingga sampai pada kampung halaman.

Mulai dari patuh terhadap lalu lintas, menghormati hak pengguna jalan lain, tiada ugal-ugalan, hingga menjaga emosi pada berada dalam kemacetan, etika berkendara yang digunakan baik akan menimbulkan pengalaman mudik lebih tinggi aman terhadap kesulitan serta keselamatan baik bagi diri sendiri maupun sesama pengendara lain.

Lantas apa hanya etika yang perlu diterapkan oleh pengemudi pada waktu berkendara pada Hari Raya? Simak penjelasannya berikut ini, yang sudah pernah dilansir dari berbagai sumber.

Etika berkendara ketika mudik Lebaran

1. Patuhi aturan lalu lintas

Selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas, batas kecepatan, dan juga marka jalan. Jangan menerobos lampu merah atau melawan arus demi menghindari kemacetan, lantaran hal ini justru membahayakan diri sendiri kemudian orang lain.

2. Berkendara dengan sabar lalu tiada ugal-ugalan

Mudik identik dengan kemacetan, jadi bersabarlah pada perjalanan. Hindari menyalip sembarangan, zig-zag di area jalan, atau memaksakan diri melaju dengan kecepatan tinggi, khususnya pada jalan yang mana padat.

3. Gunakan lampu isyarat arah dengan benar

Menyalakan lampu sein sebelum berbelok, berpindah jalur, atau menepi sangat penting untuk memberi tahu pengendara lain mengenai arah pergerakan kendaraan. Pastikan lampu sein dinyalakan setidaknya tiga detik sebelum melakukan manuver, sehingga pengguna jalan lain miliki waktu untuk mengantisipasi. Pastikan juga lampu sein kendaraan pada kondisi baik juga mudah terlihat.

Hindari pemanfaatan lampu sein secara berlebihan atau yang mana dapat membingungkan. Sementara itu, lampu hazard hanya boleh digunakan pada keadaan darurat untuk memberi peringatan keras untuk pengendara lain.

4. Jangan berkendara di kondisi mengantuk atau lelah

Perjalanan jarak sangat jauh kerap kali menghasilkan pengemudi merasa lelah atau mengantuk, yang digunakan dapat menurunkan konsentrasi lalu refleks. Jika tubuh mulai terasa letih, sebaiknya segera mencari tempat istirahat yang tersebut aman lalu nyaman. Memaksakan diri untuk terus mengemudi di kondisi yang disebutkan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri kemudian orang lain di area jalan.

5. Membantu sesama pengendara

Ketika mengamati pengemudi lain mengalami kendala, seperti kendaraan mogok atau kecelakaan kecil, berikan bantuan sebisa mungkin. Tindakan ini tidak ada belaka membantu sesama pengguna jalan tetapi juga dapat menghindari kemacetan yang dimaksud lebih banyak parah kemudian mengempiskan risiko kecelakaan lanjutan.

6. Beri jalan untuk kendaraan darurat

Saat mendengar sirene atau mengawasi kendaraan darurat seperti ambulans dan juga mobil pemadam kebakaran, segera beri jalan dengan menepi ke sisi kiri. Nyalakan lampu sein sebagai tanda memberi ruang juga pastikan tak menghalangi laju kendaraan tersebut. Mengutamakan kendaraan darurat adalah bagian dari perhatian terhadap keselamatan sesama.

7. Mempertahankan kebersihan jalan juga kendaraan

Selalu buang sampah pada tempatnya dan juga hindari membuang sampah sembarangan pada jalan. Gunakan kantong sampah di kendaraan agar tetap saja bersih lalu nyaman selama perjalanan. Mempertahankan kebersihan tak semata-mata mencerminkan kedisiplinan tetapi juga menjadi contoh baik bagi pengguna jalan lainnya.

8. Hindari menggunakan ponsel ketika mengemudi

Fokus ketika berkendara adalah hal yang mana utama. Menggunakan ponsel, baik untuk menelepon atau mengakses navigasi, dapat menurunkan konsentrasi lalu meningkatkan prospek kecelakaan. Jika memang benar perlu menggunakan ponsel, berhentilah sejenak dalam tempat yang tersebut aman sebelum melakukannya.

9. Menghormati pengguna jalan lain

Jangan sembarangan berpindah jalur atau mengambil hak jalan pengguna lain, teristimewa di dalam jalur yang mana sudah ada penuh. Beri kesempatan terhadap pejalan kaki yang dimaksud ingin menyeberang juga jangan menghalangi kendaraan dengan hak prioritas, seperti ambulans atau pemadam kebakaran yang mana sedang bertugas.

10. Kendalikan emosi pada waktu berkendara

Kemacetan lalu kondisi lalu lintas yang mana padat rutin kali menciptakan emosi naik. Namun, tetaplah tenang lalu jangan mudah terpancing oleh tindakan pengendara lain. Jika terjadi kesalahpahaman atau insiden kecil, selesaikan dengan kepala dingin agar tidak ada memperburuk keadaan di area jalan.

Baca juga: Agar mudik lancar, begini cara menjaga daya tahan tubuh tetap saja prima

Baca juga: Tips mudik pakai Google Maps tanpa kuota internet agar hemat baterai

Baca juga: Polresta Palangka Raya sosialisasikan mudik aman selama Lebaran 2025

Related Articles

Back to top button