Dito dorong ASN muda Kemenpora berinovasi serta berdaya saing

DKI Jakarta – Menteri Pemuda serta Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo mengupayakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di tempat Kementerian Pemuda lalu Olahraga (Kemenpora) untuk terus berinovasi, mengembangkan potensi, dan juga mendirikan pola lingkungan yang digunakan inspiratif pada pelayanan terhadap masyarakat.
"Intinya kita harus menciptakan suatu pola biosfer juga komunikasi yang dimaksud saling mengisi, menginspirasi, juga memberikan motivasi untuk pimpinan pada unit masing-masing," ujar Dito pada keterangannya diambil dalam Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Kemenpora harus menjadi kementerian yang mana relevan dengan anak muda. Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, Menpora berharap Kemenpora tetap saja mampu menunjukkan peran dan juga tanggung jawabnya untuk publik.
"Ketika kita sanggup menunjukkan bahwa kita bisa saja memproduksi program-program yang dampaknya relevan maka kita akan mendapatkan kepercayaan baik dari masyarakat dan juga stakeholders setingkat, juga itulah nantinya yang mana mampu searah dengan kesejahteraan pada kementerian," katanya.
Menpora Dito yang mengunjungi acara Sharing & Inovasi Generasi Muda ASN Kemenpora (SIGMA) 2025 pada Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2), itu juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas ASN muda agar pelayanan umum semakin optimal.
Ia menggerakkan ASN muda untuk terus mengasah prospek kemudian memanfaatkan potensi pengembangan kompetensi yang tersebut ditawarkan, termasuk melalui kerja serupa lembaga pendidikan dengan berbagai institusi.
"Saya ingin ASN kita diperkuat agar pelayanan masyarakat bisa saja maksimal. Kita juga ingin agar membiasakan para ASN muda kita lebih besar mengasah potensinya disamping kita sedang berjuang agar tukin kita dapat 100 persen," tegasnya.
Terkait efisiensi anggaran yang tersebut dijalankan pemerintah dalam berbagai kementerian/lembaga, Menpora menegaskan bahwa hal yang disebutkan tidak ada berdampak pada kesejahteraan internal Kemenpora. Sebaliknya, efisiensi ini diharapkan dapat meningkatkan perencanaan inisiatif agar lebih banyak berdampak bagi masyarakat.
"Ini justru menciptakan shock therapy agar tambahan bisa jadi melakukan perencanaan, menciptakan acara yang impactnya jelas, lebih banyak baik dalam berada dalam rakyat juga memaksimalkan sektor olahraga, pengerjaan kepemuaan, digitalisasi, Teknologi AI lalu bagaimana Indonesia mampu menjadi tuan rumah sekelas Asian Games, Olimpiade pada lima sampai 10 tahun kedepan," paparnya.
Menpora juga menekankan pentingnya menjaga budaya kerja yang dimaksud profesional, sopan santun, dan juga komunikasi yang digunakan baik antara ASN muda dan juga senior di area lingkungan Kemenpora.