SEPAK BOLA

Bukan Sekadar Sekolah Bola: Youth Eagles Soccer School Tanamkan Karakter Juara Sejak Dini

Di sedang maraknya Sekolah Sepak Bola (SSB) yang berfokus pada teknik dan juga keterampilan, Youth Eagles Soccer School (YESS) hadir dengan konsep unik. Berdiri sejak Juni 2023, YESS yang digunakan sekarang menaungi 55 siswa usia 6 hingga 14 tahun ini justru menjadikan pembentukan karakter lalu mentalitas positif sebagai fondasi utama bagi para bibit muda sepak bola Indonesia.

Adalah Danang Suryadi, Head of Youth Eagles Soccer School, sosok di area balik gagasan berbeda ini. Dengan latar belakang mentereng sebagai mantan pemain serta instruktur di area berbagai klub Kompetisi Profesional Indonesia (PSS Sleman, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Dewa United, PSDS Deli Serdang) dan juga lisensi A AFC, Danang mengamati keresahan mendalam terkait perkembangan karakter anak-anak zaman sekarang yang dimaksud cenderung pasif lalu temperamental akibat gempuran gadget.

“Soccer School berbeda konsep dengan akademi. Kami tambahan fokus sebagai kelas hobi dengan latihan satu atau dua kali seminggu,” jelas Danang pada waktu ditemui dalam Galaxy Sports Center PIK 2, Hari Sabtu (3/5/2025). “Awalnya memang benar berorientasi bisnis, menyasar kalangan menengah ke atas. Namun, tujuan utamanya adalah mendidik anak-anak di area YESS menjadi pribadi berkarakter baik, di tempat di maupun di area luar lapangan. Prestasi itu nomor dua dalam usia ini. Terlalu dini untuk menilai, juga perjalanan menuju level profesional masih panjang.”

Baca Juga: 3 Pemain Jebolan Piala Bumi U-17 di area Indonesia yang mana Main di dalam Semifinal Kejuaraan Champions Eropa 2024/2025

Pengalaman malang melintang dalam kancah sepak bola profesional Tanah Air menyadarkan Danang akan pentingnya fondasi karakter yang tersebut kuat. Jebolan Universitas Negeri DKI Jakarta (UNJ) sekaligus penerima beasiswa AFC Project Future 2012 ini memilih “turun gunung” dari hiruk pikuk liga demi mewujudkan idealismenya membina sepak bola akar rumput sama-sama Youth Eagles.

“Metode kami agak berbeda. Teknik dasar itu nomor dua. Tujuan utama kami adalah merancang karakter anak: tanggung jawab, disiplin, menghargai lawan, pelatih, juga orang tua. Kami ingin merek antusias berlatih akibat merasa senang, tidak tertekan,” tegas Danang. Diakui awalnya ada ketahanan dari orang tua yang digunakan ingin meninjau perkembangan teknis anak secara instan. Namun, edukasi yang dimaksud diberikan YESS mampu mengubah pandangan mereka, hingga akhirnya mengupayakan penuh metode pembinaan karakter ini.

Bahkan, YESS terlibat melibatkan peran orang tua sebagai pendukung psikologis anak. “Saya mengedukasi orang tua untuk terus-menerus memberikan dukungan, baik pada waktu anak menang, kalah, maupun sedang tidaklah bersemangat. Fokus pada satu hal positif yang dimaksud dijalankan anak, lalu hindari mengkaji kesalahan. Mental anak sangat penting,” imbuh Danang, yang juga mengagumi sosok pembimbing José Mourinho. Orang tua juga dilarang memberikan instruksi dengan segera pada waktu latihan atau pertandingan agar anak belajar mengambil langkah sendiri.

Baca Juga: PHK Massal MU Sasar Karyawan Terlama: Akhir Era di tempat Old Trafford?

Meski beroperasi dengan manajemen bisnis, YESS tak melakukan penutupan mata terhadap prospek talenta muda dari berbagai kalangan. Danang mengungkapkan komitmennya untuk menyokong pemain muda berbakat dari keluarga kurang mampu melalui beasiswa. Bahkan, YESS berencana menjalin kerja sejenis dengan klub Kompetisi 3 untuk pembinaan kelas prestasi di tempat level golden age (di melawan 12 tahun).

“Ada satu anak yang mana kami beri beasiswa penuh oleh sebab itu bakatnya luar biasa. Hal ini juga untuk memotivasi siswa lain agar menjadikannya teladan, tidak belaka dalam sepak bola tapi juga pada bersikap,” ujar Danang. Saat ini, fokus YESS adalah mengembangkan kelas hobi di tempat dua cabang (PIK 2 juga Kalideres) juga membuka kelas baru untuk toddler (usia 3-5 tahun). Langkah menuju kelas prestasi pun sedang dijajaki dengan menggandeng mitra klub Turnamen 3.

“Mimpi kami, para pelatih, juga orang tua adalah menjadikan YESS sebagai pusat pembinaan sepak bola kelas hobi kemudian prestasi yang diakui dalam Indonesia. Kami sadar ini butuh waktu, investor, kemudian mitra yang tepat,” pungkas Danang Suryadi, penuh harap akan masa depan Youth Eagles Soccer School.

Related Articles

Back to top button