LONDON – Melindungi standar kecantikan saat ini adalah tugas yang digunakan melelahkan yang mana rutin kali menimbulkan kita kehilangan semangat – dan juga menyebabkan kita mencoba metode aneh untuk ‘memperbaiki’ penampilan kita.
Mulai dari menangguhkan wajah guna menjaga dari kerutan, mengolesi lapisan kulit pisang atau lendir siput pada wajah guna melembabkan, semata-mata sedikit yang digunakan tiada akan kami lakukan.
Mengenai efektivitas metode ini, masih sejumlah yang tersebut meragukan. Jika ragu, mari kita beralih ke sains, ya?
Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa kecantikan lalu daya tarik bersifat subjektif kemudian berbeda-beda pada setiap orang, dengan standar kecantikan yang dimaksud berubah-ubah sesuai dengan budaya yang dimaksud berbeda, tergantung di tempat mana Anda berada dalam dunia.
Misalnya, mengikat kaki merupakan hal yang tersebut umum dalam China, kemudian mengasah gigi merupakan hal yang umum di dalam Malawi lalu Kepulauan Mentawai.
Daya tarik sudah dipelajari oleh para ilmuwan, dengan Dr. Ed Morrison, dosen senior psikologi di area Universitas Portsmouth, menyampaikan untuk BBC Science Focus bagaimana “teori evolusi” daya tarik menilai “biologi yang mendasarinya: hormon, kesehatan, juga gen mereka.”
Tetapi penjelasan ini sekadar terlalu mendasar, sebagaimana yang digunakan disoroti oleh Dr. Veronica Lamarche, dosen senior psikologi dalam Universitas Essex, tentang bagaimana biologi lalu budaya berpadu.
