Begini Cara Mematikan Mobil Listrik yang mana Terbakar, Bahkan Harus Direndam Seminggu!

JAKARTA – Jagat maya baru-baru ini dihebohkan oleh penampakan mobil listrik BYD Seal yang mana mengeluarkan asap tebal dari area baterainya. Enam unit mobil pemadam kebakaran dengan personel menuju lokasi, bukanlah semata-mata untuk memadamkan api, melainkan untuk menghadapi musuh baru pada dunia pemadaman: kebakaran penyimpan daya mobil listrik.
Kendaraan listrik, dengan akumulator sebagai sumber kehidupannya, adalah teknologi yang digunakan memaksa semua pihak, teristimewa petugas pemadam kebakaran, untuk mempelajari seluk-beluk penanganannya. Memadamkan api pada mobil listrik ternyata bukanlah sekadar menyemprotkan air, melainkan membutuhkan keterampilan khusus lalu peralatan canggih untuk menjamin sumber panas benar-benar hilang.
Kasektor Damkar Cengkareng H Wirawan Aries Wibowo, dengan nada penting menjelaskan perbedaan mendasar pada menangani kebakaran mobil listrik. “Kalau mobil listrik itu kebakarannya disebabkan oleh baterai. Jadi ada satu sel penyimpan daya yang rusak kemudian terbakar, maka akan merambat ke sel-sel yang mana lain. Jadi sebenarnya kita tidak memadamkan api, tapi mendinginkan baterai,” kata beliau pada waktu ditemui.
Kata-kata ini membuka tabir bahwa musuh sebenarnya bukanlah api, melainkan panas yang terperangkap di area di baterai.
Wirawan menambahkan, hingga pada saat ini belum ada cara yang lebih besar jitu untuk menjinakkan amukan elemen penyimpan daya listrik selain mengguyurnya dengan air sebanyak-banyaknya. Mengingat, api mampu belaka muncul kembali meskipun terlihat padam, bagai bara pada sekam yang siap berkobar lagi.
“Ada satu perkara di dalam luar (negeri) itu, mobil listrik kebakaran sudah ada disiram air sebanyak-banyaknya oleh petugas. Dirasa telah cukup, mobil dibawa pakai towing, tapi diikutin identik pemadam. Di jalan timbul percikan lagi, jadi harus disemprot lagi. Sampai di dalam pabriknya, mobil itu kebakaran lagi setelahnya seminggu terparkir pada halaman,” ungkap Wirawan, menggambarkan betapa berbahayanya “api di senyap” ini.
Tak belaka fokus mendinginkan baterai, petugas juga harus hati-hati menegaskan bukan ada arus listrik bocor yang digunakan bisa saja merambat melalui air, menambah risiko sengatan listrik. Kewaspadaan tingkat tinggi menjadi harga jual terhenti di menangani mobil listrik yang mana dilalap si jago merah.

Wirawan mengungkapkan pembaharuan yang sedang diupayakan dinas pemadam kebakaran. “Saya sudah ada memohon ke dinas untuk pengadaan alat yang digunakan sanggup menyemburkan air segera ke pusat baterai. Jadi nanti alatnya ditempatkan tepat di tempat bawah elemen penyimpan daya yang tersebut terbakar serta ia akan menusuk paket elemen penyimpan daya untuk menyemprotkannya ke dalam. Ini adalah cukup efektif untuk mendinginkan baterai,” ucapnya penuh harap akan solusi yang dimaksud lebih banyak efisien.
Namun, Wirawan membocorkan cara yang dimaksud lebih besar ekstrem namun terbukti efektif untuk meyakinkan api dari penyimpan daya tidaklah lagi mengintai: merendam mobil seutuhnya pada pada wadah besar selama tujuh hari penuh!
“Ini sudah ada ada di area luar punya bak besar seperti ini. Jadi kalau ada mobil listrik terbakar, tinggal diangkut pakai crane serta dimasukkan ke bak penampungan ini selama seminggu, sudah ada selesai. Tapi sambil pada kontrol pakai thermal gun. Ini adalah sangat efektif, tapi yang jelas mobilnya telah nggak bisa saja dipakai lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: Pengembangan Usaha Raksasa Korea Batal, Hyundai kemudian LG Tegaskan Komitmen: Baterai Mobil Listrik Made in Indonesia Tetap Menyala!
Insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap menjadi pengingat bahwa teknologi mobil listrik ini menyimpan tantangan tersendiri. Memadamkan api pada mobil listrik bukanlah urusan sepele. Dibutuhkan pemahaman mendalam, peralatan khusus, serta bahkan pengorbanan ekstrem seperti merendam mobil selamaseminggu.