OLAHRAGA

Beda padel dengan tenis, simak penjelasannya

DKI Jakarta – Olahraga padel belakangan mencuri perhatian para pecinta olahraga raket dalam bervariasi belahan dunia. Dikenal sebagai “sepupu tenis” yang dimaksud lebih besar santai dan juga sosial, olahraga ini menawarkan permainan yang mana seru lalu enteng dipelajari oleh bervariasi kalangan.

Padel sekarang ini mulai dilirik penduduk Indonesia akibat dianggap sebagai alternatif olahraga yang tersebut menyenangkan sekaligus mempererat hubungan sosial. Popularitasnya terus meningkat seiring bertambahnya sarana padel ke beberapa jumlah kota besar.

Lantas, apa sebenarnya padel lalu apa yang digunakan membedakannya dengan tenis?

Apa itu padel?

Padel lahir ke Meksiko pada akhir 1960-an berkat Enrique Corcuera. Olahraga ini dimainkan pada lapangan yang tersebut terpencil tambahan kecil daripada tenis, yaitu berukuran 20 x 10 meter. Menariknya, lapangan padel dikelilingi dinding kaca kemudian kawat yang mana justru berubah jadi bagian dari permainan mirip seperti squash.

Permainan ini umumnya dimainkan secara ganda (dua lawan dua), menyebabkan suasananya tambahan seru serta penuh kerja sama. Tidak seperti tenis yang tersebut kerap menuntut pukulan keras, padel lebih tinggi fokus pada strategi juga refleks cepat memanfaatkan pantulan bola dari dinding.

Apa bedanya dengan tenis?

Meski sama-sama memakai raket kemudian bola, padel punya banyak perbedaan dengan tenis. Berikut beberapa pada antaranya:

1. Lapangan dan juga dinding

Padel dimainkan pada lapangan kecil yang mana dikelilingi dinding, sedangkan tenis dalam lapangan terbuka tanpa dinding. Dalam padel, bola yang memantul pada dinding masih dianggap “hidup” dan juga harus dimainkan.

2. Raket serta bola

Raket padel tambahan kecil, padat, dan juga tanpa senar. Sementara itu, bolanya mirip bola tenis namun miliki tekanan lebih lanjut rendah sehingga pantulannya tambahan lambat.

3. Servis lalu gaya main

Servis pada padel diwujudkan dalam bawah pinggang dengan bola dipantulkan dulu ke lantai, sedangkan tenis menggunakan servis overhead. Permainan padel juga cenderung menciptakan reli panjang serta memerlukan koordinasi regu yang tersebut baik.

4. Cocok untuk pemula

Padel relatif lebih banyak sederhana dipelajari. Siapa pun mampu cepat beradaptasi, tak perlu kemampuan teknis tinggi seperti tenis.

Popularitas padel

Kini, padel menjadi salah satu olahraga dengan perkembangan tercepat dalam dunia. Lebih dari 25 jt warga di dalam 90 negara telah terjadi memainkannya. Di Eropa dan juga Amerika Latin, lapangan-lapangan tenis bahkan banyak yang diubah bermetamorfosis menjadi lapangan padel oleh sebab itu semakin diminati.

Di Indonesia, fenomena ini mulai terasa dengan munculnya beberapa lapangan padel ke kota besar. Olahraga ini berubah jadi pilihan mendebarkan untuk merek yang dimaksud ingin bersosialisasi sekaligus berolahraga ringan namun kekal menantang.

Dengan demikian, padel merupakan alternatif mengejutkan dari tenis, dengan kelebihan pada sosialitas, aksesibilitas, serta dynamisme permainan. Meski sederhana, padel tetap menantang secara strategi akibat dinding yang tersebut mempengaruhi ritme kemudian arah bola.

Bagi Anda yang ingin menikmati olahraga raket dengan teman pada format lebih banyak santai namun kompetitif, padel sanggup berubah menjadi pilihan ideal. Jangan heran jikalau beberapa lapangan tenis dekat Anda sekarang ini mulai terbagi berubah jadi lapangan padel, sebab fenomena global ini juga mulai terasa ke Indonesia.

Related Articles

Back to top button