OLAHRAGA

Bagaimana negara Israel Membatasi Medianya untuk Meliput Perang Iran?

TEL AVIV – eksekutif negara Israel telah terjadi mengeluarkan arahan baru yang dimaksud membatasi cara medianya meliput perangnya ketika ini dengan Iran.Pada hari Rabu (18/6/2025), surat edaran dari badan sensor militer Israel, Brigadir Jenderal Kobi Mandelblit, mengumumkan aturan baru tentang apa yang digunakan dapat serta tidaklah dapat dipublikasikan oleh organisasi media juga jurnalis negeri Israel pada negara yang dimaksud tentang dampak serangan Iran.

Dasar hukum penyensoran di area negara Israel tambahan tua dari negara itu sendiri.

Pembatasan kebebasan media pada wilayah yang disebutkan pertama kali ditetapkan oleh Inggris selama Mandat merekan untuk Palestina pada tahun 1945, sebelum dimasukkan ke di hukum negeri Israel setelahnya negara Zionis yang disebutkan didirikan tiga tahun kemudian.

Namun, pembatasan kebebasan pers pada negara Israel lebih besar dari sekadar pelarangan aspek pelaporan jurnalis.

Menurut hitungan dari Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), negeri Israel telah terjadi membunuh 164 jurnalis di dalam Wilayah Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih banyak lagi yang dimaksud terbunuh di dalam Lebanon, Tepi Barat yang digunakan diduduki, dan, sekarang, Iran.

Sejak Mei 2024, pemerintah tanah Israel sudah melarang Al Jazeera dari wilayahnya dan, sejak November, sudah pernah memberikan sanksi untuk harian liberal Israel, Haaretz, melawan liputan yang mana dianggap kritis terhadap tindakan rezim penjajah.

Jadi, apa semata pembatasan baru terhadap jurnalis serta bagaimana kebebasan media di dalam negeri Israel dibandingkan dengan kebebasan media di tempat negara lain?

Berikut ini yang dimaksud dapat diketahui.

Apa Saja yang mana Termasuk di Pembatasan Baru Tersebut?

Peraturan baru yang dimaksud secara khusus berkaitan dengan konflik dengan Iran. Peraturan yang disebutkan memberikan pembatasan khusus terhadap cara jurnalis serta editor dapat melaporkan dampak serangan Iran terhadap Israel.

Dalam surat edaran yang dimaksud diterbitkan pada hari Rabu, berjudul Rising Lion – Pedoman Sensor IDF untuk Liputan Industri Media tentang Serangan di area Garis Depan Dalam Negeri Israel, kantor kepala sensor militer negeri Israel memerintahkan editor mengambil “tindakan tegas” pada waktu melaporkan serangan rudal serta pesawat nirawak.

Related Articles

Back to top button