Menteri Trenggono Ungkap Lima Landasan Perekonomian Biru

Jakarta – Kementerian Kelautan serta Perikanan melanjutkan kegiatan Kondisi Keuangan Biru sebagai roadmap tata kelola kelautan juga perikanan nasional. Menteri Kelautan serta Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan kegiatan ini mempunyai lima landasan di menyimpan laut permanen sehat.
“Pertama itu kan konservasi atau ruang konservasi harus dijaga. Dan itu kita punya target dalam akhir tahun 2045 itu harus dapat mencapai 79,5 jt hektare. Itu luasan ruang konservasi laut kita, itu identik dengan 30%.” ungkap ia pada acara Prabowonomics: One Year of Prabowo’s Presidency, Selasa (21/10/2025).
Dia menjelaskan idealnya ruang konservasi tak terganggu oleh kegiatan ekonomi, seperti penangkapan ikan, transportasi laut, logistik, hingga kegiatan pariwisata. Sebab ruang konservasi merupakan tempat pemijahan secara alami seluruh biota kelautan, tempat serapan karbon, juga tempat produksi oksigen.
Landasan selanjutnya adalah penangkapan ikan yang dimaksud terukur serta terkontrol. Penangkapan ikan yang tersebut bukan teratur akan merobohkan ekosistem kelautan.
“Kemudian populasi perikanan juga merosot dan juga akan berdampak untuk ketidakseimbangan lingkungan ke laut. Nah ini telah kita keluarkan peraturan presiden nomor 11 tahun 2023,” tambah Trenggono.
Selanjutnya adalah penyelenggaraan sentra-sentra budidaya. Budidaya direalisasikan seluruh potensi-potensi sektor ekonomi perikanan yang mempunyai nilai tinggi baik ke berada dalam laut, pesisir, maupun daratan
“Nah ini sejumlah negara-negara forward pada globus yang digunakan telah arahnya ke sana. Seperti bahkan itu Iceland cuma itu merekan sudah ada mulai fokus untuk melakukan pengembangan budidaya ke sini,” kata dia.
Konservasi juga direalisasikan bagi pulau kecil dan juga pesisir. Caranya adalah dengan pengendalian konstruksi secara masif di area-area tersebut.
“Ini juga harus dikendalikan dengan baik oleh sebab itu kalau tidaklah juga akhirnya kembali lagi kecacatan yang digunakan sistematis di kebugaran laut,” ujar Trenggono.
Terakhir menjaga dari laut dari kontaminasi plastik dan juga mikroplastik. Menurut beliau pihaknya melaksanakan acara pemberdayaan penduduk nelayan untuk selalu terlibat mengontrol pemakaian plastik.
“Tapi sisi lain juga melalui antarkelembagaan seperti Kementerian Lingkungan Hidup serta lain sebagainya untuk mengurangi agar pembuangan sampah plastik ke kali yang akhirnya ke laut ini harus dicegah,” pungkas Trenggono.



