Afrika Selatan akan Ajukan Bukti Forensik ke ICJ, Buktikan Genosida tanah Israel di dalam Daerah Gaza
Afrika Selatan akan menyerahkan peringatan keras rinci terhadap negeri Israel di tempat Mahkamah Internasional (ICJ) pada Mulai Pekan 28 Oktober 2024. Hal ini bertujuan untuk mempertegas tudingan bahwa negeri Israel melakukan genosida di tempat Palestina, sumber diplomatik mengkonfirmasi ke Anadolu pada Ahad.
Sumber diplomatik Afrika Selatan mengungkapkan untuk Anadolu, yang dimaksud memohon tiada disebutkan namanya akibat beliau tak berwenang untuk berbicara dengan media, bahwa peringatan keras itu akan diajukan pada Senin.
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Ronald Lamola menyatakan untuk situs berita Daily Maverick bahwa peringatan serius yang disebutkan berisi tambahan berbagai bukti, pada “detail forensik,” untuk menunjukkan bahwa “ini bukanlah semata-mata perkara genosida yang mana masuk akal, tetapi memang benar ini adalah genosida.”
Laporan yang disebutkan mengungkapkan bahwa setelahnya peringatan serius diajukan, tergugat (dalam hal ini, Israel) harus mengajukan peringatan keras tandingan paling lambat 28 Juli tahun depan.
Afrika Selatan mengajukan tindakan hukum genosida terhadap tanah Israel pada pengadilan yang berbasis pada Den Haag pada akhir 2023. Pretoria menyatakan Israel, yang telah terjadi mengebom Kawasan Gaza sejak Oktober lalu, gagal menjunjung komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Beberapa negara, termasuk Turki, Nikaragua, Palestina, Spanyol, Meksiko, Libya, dan juga Kolombia, telah terjadi bergabung pada perkara ini juga telah dilakukan memulai dengar pendapat umum pada Januari.
Pengadilan tinggi pada Mei memerintahkan negara Israel untuk menghentikan serangannya di tempat kota Rafah pada Daerah Gaza selatan. Ini adalah adalah ketiga kalinya panel beranggotakan 15 hakim mengeluarkan perintah awal yang tersebut berupaya mengendalikan total korban tewas serta meringankan penderitaan kemanusiaan di tempat tempat kantong yang tersebut diblokade tersebut, di tempat mana total korban telah terjadi mencapai 44.000 orang.
ANADOLU