Trump: Intelijen Amerika Serikat Salah persoalan Iran Tidak Membangun Bom Nuklir

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan direktur intelijen nasionalnya “salah” ketika ia bersaksi bahwa Iran tidak ada memulai pembangunan senjata nuklir serta Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei tidak ada mengesahkan kembali kegiatan senjata nuklir negara itu yang ditangguhkan.
Komentar itu muncul setelahnya Trump awal pekan ini meragukan laporan Tulsi Gabbard pada 25 Maret ke Kongres, di tempat mana Gabbard menegaskan kembali penilaian komunitas intelijen AS.
Pada hari Selasa, Trump menyatakan untuk wartawan, “Saya bukan peduli” bahwa temuan komunitas intelijen bertentangan dengan klaim Trump sendiri, dengan mengungkapkan Iran berada pada tahap akhir pengembangan senjata nuklir.
Namun berbicara pada hari Jumat, Trump melangkah lebih besar jauh.
Seorang wartawan bertanya, “Intelijen apa yang dimaksud Anda miliki bahwa Iran sedang mendirikan senjata nuklir? Komunitas intelijen Anda mengungkapkan merek tak miliki bukti.”
Trump menjawab, “Kalau begitu komunitas intelijen saya salah. Siapa di tempat komunitas intelijen yang mana mengungkapkan itu?”
“DNI (direktur intelijen nasional) Anda, Tulsi Gabbard,” jawab reporter tersebut.
“Dia salah,” kata Trump.
Gabbard tampaknya membela Trump pada hari hari terakhir pekan sore (20/6/2025). “Amerika miliki informasi intelijen bahwa Iran telah berada pada titik yang mana memungkinkan mereka itu memproduksi senjata nuklir di beberapa pekan hingga bulan, jikalau mereka itu memutuskan untuk menyelesaikan perakitannya,” tulis beliau pada sebuah unggahan pada media sosial.