Wabah Digital dalam Saku: Serangan Malware di area Ponsel Meledak, 12 Juta Konsumen Jadi Korban

JAKARTA – Lupakan sejenak tentang keamanan komputer Anda. Medan pertempuran baru bagi para penjahat siber pada masa kini ada di area di genggaman tangan. Laporan terbaru dari Kaspersky melukiskan ilustrasi suram: terjadi ledakan serangan terhadap ponsel pintar di area awal 2025, dengan lebih lanjut dari 12 jt pengguna di area seluruh dunia menjadi target cuma pada tiga bulan pertama.
Angka ini tidak sekadar statistik. Hal ini adalah lonjakan serangan sebesar 36% dibandingkan kuartal sebelumnya, sebuah sinyal bahaya bahwa ponsel yang digunakan kita anggap aman saat ini sudah pernah menjadi sarang para penipu digital. Kaspersky mendeteksi lebih lanjut dari 180.000 sampel malware baru, meningkat 27%, yang digunakan menunjukkan betapa agresif juga cepatnya para penjahat ini berinovasi.
Musuh Tak Terlihat: Dari Trojan Bank hingga ‘Hantu’ pada Ponsel Baru
Di balik lonjakan serangan ini, ada beberapa “aktor utama” yang dimaksud beroperasi dengan sangat licik. Salah satunya adalah Trojan perbankan Mamont, sebuah malware bunglon yang tersebut menyamar sebagai aplikasi mobile legal untuk mencuri kredensial perbankan, instruksi teks, juga data pribadi Anda.
Namun, yang dimaksud lebih besar mengerikan adalah aktivitas backdoor Triada. Hal ini adalah “hantu” yang dimaksud bahkan mungkin saja telah menghuni ponsel Anda sejak pertama kali Anda membukanya dari kotak.
Laporan menyebutkan, malware ini kemungkinan dipasang oleh penyerang pada suatu titik pasca ponsel meninggalkan pabrik dan juga sebelum sampai ke tangan konsumen.