TEKNOLOGI

Ilmuwan Top Gambarkan Kondisi Terakhir Alam Semesta sebelum Kiamat Datang

LONDON – Hal ini adalah pemikiran yang digunakan menakutkan, tetapi para ahli berpikir merek sudah pernah mampu melakukan perhitungan untuk mengetahui kapan alam semesta akan menghilang sepenuhnya.

Alam semesta diperkirakan berasal dari Big Bang, sekitar 13,787 miliar tahun lalu, dan juga terus berevolusi lalu bertambah sejak pada waktu itu.

Albert Einstein berteori bahwa lubang hitam semata-mata dapat tumbuh, sementara Stephen Hawking berpendapat bahwa lubang hitam dapat membusuk, kemudian kedua pandangan yang digunakan bertentangan ini memproduksi para ahli berpikir tentang berapa lama lagi sebelum alam semesta itu sendiri menghilang sepenuhnya.

Menurut sebuah artikel dalam Jurnal Kosmologi serta Fisika Astropartikel, jawaban pada tahun adalah nomor satu dengan 78 bilangan bulat nol setelahnya.

Angka yang disebutkan diperoleh oleh seseorang ahli lubang hitam, fisikawan kuantum, juga matematikawan dari Universitas Radboud, Nijmegen dalam Belanda. Heino Falcke, Michael Wondrak, kemudian Walter van Suijlekom sependapat dengan pandangan Hawking bahwa lubang hitam dapat meluruh.

Mereka mampu menunjukkan proses terjadinya hal ini – yang mana dikenal sebagai radiasi Hawking – sekaligus membuktikan bahwa proses yang dimaksud berlaku pada objek besar mana pun yang mana mempunyai medan gravitasi.

Radiasi Hawking terjadi ketika sepasang partikel virtual muncul dalam dekat lubang hitam, tetapi salah satu lolos sementara yang tersebut lain jatuh ke pada lubang hitam. Partikel yang tersebut lolos inilah yang menghadirkan sebagian massa lubang hitam, yang secara efektif “menguapkannya”.

Mereka menemukan bahwa waktu penguapan bergantung pada kepadatan suatu objek, lalu memberikan perhitungan tentang berapa lama (dalam tahun) yang diperlukan bagi Periode kemudian manusia untuk menguap dengan cara ini, satu dengan 90 nomor nol.

“Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam ini kemudian mengawasi kasus-kasus ekstrem, kami ingin lebih tinggi memahami teorinya, juga kemungkinan besar suatu hari nanti, kami mengungkap misteri radiasi Hawking,” kata van Suijlekom .

Related Articles

Back to top button