OTOMOTIF

Pengembangan Usaha Raksasa Korea Batal, Hyundai lalu LG Tegaskan Komitmen: Baterai Mobil Listrik Made in Indonesia Tetap Menyala!

KARAWANG – Kabar mengejutkan sempat mengguncang panggung lapangan usaha kendaraan listrik (EV) Indonesia. Konsorsium pemasok akumulator EV yang dipimpin oleh raksasa teknologi dengan syarat Korea Selatan, LG, dikabarkan batal menanamkan modal sebesar 11 triliun won atau setara dengan Rp130 triliun di area Tanah Air.

Sebuah pukulan telak yang mana sempat mengakibatkan keraguan akan masa depan produksi elemen penyimpan daya EV di tempat Indonesia.

Namun, di area berada dalam kabar kurang mengenakkan tersebut, secercah harapan justru datang dari perusahaan berbeda. PT HLI Green Power, sebuah entitas kolaborasi antara Hyundai juga LG Energy Solutions, dengan tegas memastikan: produksi akumulator kendaraan listrik di area Indonesia akan terus berjalan!

Pabrik yang mana berlokasi strategis di tempat Karawang, Jawa Barat, ini tetap memperlihatkan menjadi garda terdepan pada mewujudkan kemandirian energi hijau di dalam sektor otomotif.

Sebelumnya, Kepala Strategi Korporasi Hyundai Motors Indonesia (HMID), Hendry Pratama, telah lama mengungkapkan bahwa mundurnya perkumpulan besar selama Korea Selatan itu tidaklah akan sedikit pun memengaruhi operasional HLI.

Ia bahkan menyatakan bahwa HLI memiliki opsi untuk mencari komponen baku berkualitas dari berbagai lokasi juga pihak lainnya. “Kita di dalam entitas HLI bukan ada inovasi oleh sebab itu memang benar isu yang beredar tidak ada mencakup pada scoup HLI itu sendiri bahkan pada area yang digunakan lebih besar hulu lagi,” kata beliau beberapa waktu lalu.

Pantauan segera di dalam jantung operasional PT HLI Green Power pada Karawang pada Rabu (14/5/2025) membuktikan ucapan Hendry Pratama. Aktivitas produksi penyimpan daya lithium ion dengan substansi baku utama NMC (nikel, mangan, kobalt) tetap saja berjalan sebagaimana mestinya. Semangat kerja para karyawan tampak tak surut, seolah tak terpengaruh oleh badai penanaman modal yang mana batal menerjang.

Ubaidah Ibnu Jarrah, Cell Technology Formation Part Leader PT HLI Green Power, dengan nada tegas meluruskan kabar yang digunakan beredar.

“Tidak ada pengaruh meskipun LG tidak ada jadi pembangunan ekonomi dalam Indonesia. Kita masih fokus produksi lalu kepemilikan saham kita masih 50 persen Hyundai serta LG 50 persen,” ucapannya di tempat sedang hiruk pikuk produksi, memberikan kepastian bahwa kemitraan strategis antara dua raksasa lapangan usaha ini masih solid.

Sebagai informasi tambahan, HLI Green Power pada waktu ini memfokuskan produksinya untuk memasok permintaan sel bagi Hyundai Kona Electric yang mana dipasarkan di area Indonesia. Tak hanya sekali itu, sebagian besar produksi merek juga dikirim ke luar negeri ke Korea Selatan kemudian India, menunjukkan standar kualitas global yang dimaksud diakui.

Related Articles

Back to top button