Xpeng AeroHT: Gabungan Mobil dan juga Drone dengan Otak Teknologi AI yang mana Lebih Murah dari Ferrari!

HONG KONG – Di berada dalam hiruk pikuk pembaharuan transportasi masa depan, gebrakan berani datang dari raksasa otomotif China: Xpeng. Bukan lagi sekadar angan-angan di dalam film fiksi ilmiah, impian miliki mobil terbang sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Xpeng mengatur barisan sebagai salah satu produsen pertama di area dunia yang bersiap meluncurkan produksi komersial kendaraan revolusioner ini.
Dengan visi yang tersebut membentang melampaui batas jalanan, Xpeng secara gamblang menyatakan ambisinya untuk mendisrupsi bursa transportasi konvensional melalui integrasi kecerdasan buatan (AI) sebagai fondasi utama dari setiap kendaraan masa depan yang mereka rancang: mobil listrik pintar, robot humanoid, hingga yang digunakan paling mencuri perhatian: mobil terbang.
“Kami mengintegrasikan kontrol kendaraan dengan Artificial Intelligence untuk mengembangkan sistem kontrol penerbangan baru ke di mobil terbang tersebut, membuatnya tambahan aman lalu tambahan mudah digunakan,” tegas direktur utama He Xiaopeng.
Menyambut Era Baru dengan AeroHT Land Aircraft Carrier (LAC)

Langkah konkret Xpeng menuju angkasa terwujud di konsep revolusioner AeroHT Land Aircraft Carrier (LAC). Bukan sekadar mobil yang mampu terbang, LAC adalah kendaraan modular unik yang tersebut menggabungkan kendaraan darat beroda enam yang berfungsi sebagai landasan sekaligus pengangkut, dengan sebuah drone penumpang berkabin dua kursi yang digunakan dapat lepas landas serta mendarat secara vertikal.
Spesifikasi Teknis Modul Terbang (Drone)

– Propulsi: Bertenaga listrik dengan enam baling-baling (hexa-rotor), dirancang untuk lepas landas serta mendarat vertikal (eVTOL).
– Jarak Tempuh Terbang: Hingga 30 kilometer pada sekali pengisian daya, ideal untuk perjalanan udara jarak pendek di tempat perkotaan atau antar wilayah terbatas.
– Penyimpanan: Modul terbang ini dirancang agar dapat dilipat dan juga disimpan dengan aman di tempat di bagasi kendaraan darat hanya saja pada waktu sekitar lima menit, sebuah perubahan yang dimaksud mengatasi kesulitan penyimpanan tradisional untuk kendaraan udara.
– Sistem Kontrol: Terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk sistem kontrol penerbangan. Xpeng mengklaim integrasi Kecerdasan Buatan ini akan menciptakan sistem kontrol yang digunakan lebih tinggi aman lalu lebih besar mudah digunakan dibandingkan dengan sistem kontrol penerbangan konvensional.
– Kapasitas Penumpang: Dirancang untuk mengangkut dua orang dewasa, menjadikannya solusi potensial untuk taksi udara pribadi atau layanan transportasi on-demand.
Spesifikasi Kendaraan Darat:

– Konfigurasi: Kendaraan beroda enam yang berfungsi sebagai jaringan untuk membawa, meluncurkan, juga mengisi daya modul terbang.
– Fungsi Ganda: Selain sebagai pengangkut drone, kendaraan darat ini juga berfungsi sebagai kendaraan transportasi konvensional dalam jalan raya, memperluas fleksibilitas penyelenggaraan LAC.
Menuju Produksi Massal: Pabrik dalam Guangzhou

Ambisi Xpeng untuk mewujudkan mobil terbang bukanlah sekadar konsep pada melawan kertas. Sebuah sarana produksi khusus untuk mendirikan LAC sedang di tahap pembangunan di tempat Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Dengan kapasitas produksi tahunan yang mana ditargetkan mencapai 10.000 unit, Xpeng menunjukkan keseriusannya untuk memasuki bursa mobil terbang secara massal.
Untuk mewujudkan pabrik impian ini, Xpeng AeroHT berhasil mengamankan pinjaman hingga 1,26 miliar yuan (USD170 jt atau Rp2,72 triliun) dari aliansi lima bank China.
Pembangunan sarana ini diperkirakan akan rampung pada akhir 2025, dengan target perdagangan lalu pengiriman pertama dimulai pada 2026.
Harga Kompetitif untuk Disrupsi Pasar

Salah satu aspek paling menarik dari strategi Xpeng adalah penetapan biaya LAC yang dimaksud ditargetkan di area bawah 2 jt yuan (sekitar USD272.000 atau setara dengan Simbol Rupiah 4,35 miliar).
Meskipun tergolong mahal untuk ukuran mobil konvensional, harga jual ini jarak jauh tambahan terjangkau dibandingkan dengan helikopter juga berpotensi menghasilkan mobilitas udara pribadi menjadi lebih banyak aksesibel bagi segmen pangsa yang mana lebih besar luas, membuka jalan bagi disrupsi lingkungan ekonomi yang mana signifikan.
Visi Jangka Panjang juga Penanaman Modal Besar
CEO Xpeng, He Xiaopeng, memprediksi bahwa pada 10 hingga 20 tahun mendatang, jualan mobil terbang global dapat mencapai 20 persen dari total pendapatan tahunan sektor otomotif, yang mana diperkirakan mencapai USD2 triliun.
Potensi pangsa yang dimaksud sangat besar inilah yang memacu penanaman modal jangka panjang Xpeng dalam sektor ini.
Pada 2025 saja, anggaran XPeng AeroHT ditetapkan sebesar 3 miliar yuan (sekitar USD408 jt atau setara dengan Rp6,53 triliun). Selama dekade terakhir, perusahaan telah terjadi mengoleksi lebih lanjut dari 10 miliar yuan (sekitar USD1,36 miliar atau setara dengan Simbol Rupiah 21,76 triliun) untuk mewujudkan visi mobil terbang ini.
Mendisrupsi Pasar dengan Pendekatan Unik
Strategi Xpeng untuk memasuki lingkungan ekonomi mobil terbang berbeda dengan pendekatan perusahaan lain yang digunakan fokus pada pengembangan eVTOL murni. Dengan konsep kendaraan modular, Xpeng menawarkan fleksibilitas pemakaian pada darat juga udara, mengatasi permasalahan infrastruktur lepas landas lalu pendaratan yang tersebut menjadi tantangan utama bagi eVTOL.
Selain itu, fokus pada integrasi Artificial Intelligence untuk kontrol penerbangan bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan juga kemudahan penggunaan, berpotensi menarik konsumen yang kemungkinan besar merasa intimidated oleh kompleksitas menerbangkan pesawat tradisional.
Baca Juga: Dulu Lawan Tesla, Sekarang Saingan Boeing! Kisah Nyentrik Perjalanan 14 Tahun Xpeng juga Mobil Terbangnya!
Meskipun tantangan regulasi juga sertifikasi masih membentang pada depan, langkah berani Xpeng untuk memulai produksi massal mobil terbang pada 2026 menandai fase baru pada sejarah transportasi. Dengan kombinasi desain inovatif, teknologi Teknologi AI canggih, kemudian target harga jual yang digunakan lebihmasukakal.