OTOMOTIF

Penjualan Motor Maret 2025 Anjlok! Target 6,5 Juta Unit Tidak Tercapai?

JAKARTA – Fakta Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan adanya penurunan jualan motor dibandingkan tahun lalu, mengakibatkan kegelisahan terhadap prospek pangsa kendaraan beroda dua motor di tempat tahun 2025.

Industri otomotif Tanah Air kembali diterpa badai ketidakpastian. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis data jualan kendaraan beroda dua motor yang dimaksud cukup mencemaskan, memicu perasaan khawatir tentang arah lingkungan ekonomi dan juga kemungkinan melesetnya target pemasaran yang telah dilakukan ditetapkan.

Data yang dimaksud diberitahukan AISI menunjukkan bahwa transaksi jual beli kendaraan beroda dua motor pada Maret 2025 cuma mencapai hitungan 541.684 unit. Sebuah hitungan yang mana merosot tajam sebesar 6,8 persen jikalau dibandingkan dengan capaian Februari 2025, yang dimaksud mencatatkan pemasaran sebanyak 581.684 unit.

Kuartal Pertama Suram: Penurunan yang Mengkhawatirkan

Tren penurunan ini tidak ada belaka terjadi pada bulan Maret. Secara keseluruhan, kuartal pertama tahun 2025 (Januari-Maret) juga mengalami penurunan jualan yang dimaksud signifikan.

Total pemasaran kendaraan roda dua di area Tanah Air pada periode Januari-Maret 2025 adalah 1.683.262 unit. Angka ini turun 2,9 persen dibandingkan periode yang digunakan mirip pada tahun sebelumnya, dalam mana pendistribusian sepeda gowes motor mencapai 1.735.090 unit.

Ekspor Sebagai Penyelamat: Secercah Harapan dalam Tengah Kegelapan

Di sedang awan mendung lingkungan ekonomi domestik, ada secercah cahaya. Jumlah ekspor motor buatan Indonesia secara utuh atau CBU (Completely Built Up) justru menunjukkan peningkatan yang tersebut menjanjikan.

Pada Maret 2025, ekspor CBU mencapai 49.998 unit, naik dari 43.899 unit pada Februari 2025. Sebuah peningkatan yang dimaksud memberikan harapan bagi produsen kemudian sektor terkait.

Sayangnya, kabar baik dari ekspor CBU tidak ada disertai oleh kinerja ekspor komponen. Tercatat, ekspor CKD (Completely Knocked Down) atau motor yang dimaksud dikirimkan dengan bagian-bagian terpisah lalu juga komponen mengalami penurunan.

Ekspor CKD pada Maret 2025 semata-mata mencapai 663.285 unit, turun dari 738.084 unit pada bulan sebelumnya. Demikian pula dengan ekspor komponen, yang tersebut berkurang dari 11.856.166 unit pada Februari menjadi 11.465.800 unit pada Maret.

Prediksi yang digunakan Penuh Tantangan: Akankah Target Penjualan Tercapai?

Di berada dalam kondisi lingkungan ekonomi yang tersebut penuh tantangan, Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya tetap saja optimis. Beliau memprediksi bahwa perdagangan kendaraan beroda dua motor tahun ini akan mencapai 6,5 jt unit, sedikit lebih lanjut baik dari pencapaian tahun lalu.

“Kuartal satu ini harapan kami trennya masih sanggup bertumbuh, sehingga harapannya bursa kendaraan beroda dua motor kalau dari tahun lalu masih 6,3 juta, tahun ini kita harapkan mampu mencapai minimal 6,5 juta,” kata Thomas, di area Jakarta, beberapa waktu lalu.

Namun, penurunan pemasaran dalam awal tahun 2025 ini menambah beban bagi AISI juga para produsen untuk mencapai target yang diusung.

Penyebab Penjualan Motor Lesu di tempat 2025:

– Pasar Domestik Lesu: Fakta jualan yang mengecil mengindikasikan adanya penurunan daya beli atau inovasi preferensi konsumen di tempat lingkungan ekonomi domestik.

– Persaingan yang mana Semakin Ketat: Persaingan antar merek sepeda gowes motor semakin ketat, dengan banyaknya model lalu fasilitas baru yang mana ditawarkan.

– Pengaruh Global: Kondisi perekonomian global juga fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi nilai tukar lalu pelanggan sepeda gowes motor.

Related Articles

Back to top button