TEKNOLOGI

Mengenal teknologi layar smartphone: OLED, AMOLED, hingga LTPO

Ibukota Indonesia – Layar smartphone merupakan salah satu elemen terpenting yang dimaksud mempengaruhi pengalaman pengguna. Dari teknologi LCD hingga OLED, perubahan terus tumbuh demi menghadirkan kualitas visual yang lebih lanjut baik dan juga konsumsi daya yang lebih tinggi hemat.

Dalam lapangan usaha layar smartphone, OLED serta variannya menjadi pilihan utama banyak produsen oleh sebab itu mampu menampilkan warna yang tersebut lebih besar tajam, kontras lebih besar tinggi, dan juga efisiensi daya yang digunakan lebih tinggi baik dibandingkan layar LCD konvensional IPS.

Namun, istilah seperti OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, hingga LTPO AMOLED kerap membingungkan konsumen. Setiap jenis layar ini mempunyai karakteristik serta keunggulan masing-masing, yang dimaksud mempengaruhi kualitas tampilan, konsumsi daya, juga responsivitas layar terhadap sentuhan.

Oleh lantaran itu, memahami perbedaan antara teknologi layar ini sangat penting bagi konsumen yang mana ingin memilih smartphone sesuai dengan permintaan juga preferensi merek di memilih dan juga menggunakan smartphone.

Perbedaan Antara OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan juga LTPO AMOLED

Berikut perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, juga LTPO AMOLED yang dimaksud biasa ada di tempat layar smartphone. Melansir berbagai sumber.

1. Layar panel OLED

OLED, atau Organic Light Emitting Diode, adalah teknologi layar yang memungkinkan setiap pikselnya memancarkan cahaya sendiri tanpa memerlukan pencahayaan latar tambahan.

Dengan sistem ini, layar OLED menjadi lebih besar hemat energi juga mampu memunculkan rasio kontras yang digunakan sangat tinggi. Keunggulan lainnya, panel OLED mempunyai sudut pandang yang mana lebih besar luas dibandingkan LCD, lebih banyak fleksibel, juga dapat menampilkan warna hitam pekat, yang dimaksud berkontribusi pada kualitas tampilan yang dimaksud lebih lanjut baik.

Selain itu, biaya produksinya juga relatif lebih tinggi rendah dibandingkan AMOLED atau jenis OLED lainnya yang mana lebih tinggi canggih. Namun, walau menawarkan berbagai kelebihan, OLED juga memiliki kelemahan, seperti potensi burn-in atau retensi gambar.

Jika elemen visual yang mana identik ditampilkan pada waktu lama, ada kemungkinan bayangan gambar yang disebutkan akan tertinggal secara permanen di area layar, yang tersebut sanggup mempengaruhi pengalaman pengguna di jangka panjang.

2. Layar panel AMOLED

AMOLED atau Active-Matrix Organic Light Emitting Diode, merupakan pengembangan dari OLED dengan berbagai peningkatan untuk kualitas visual yang lebih banyak baik.

Teknologi yang dikembangkan oleh Samsung ini menawarkan keunggulan seperti masa pakai lebih tinggi lama, ketahanan terhadap cuaca ekstrem, dan juga tingkat kecerahan yang digunakan lebih besar tinggi.

Seperti OLED, AMOLED tidaklah memerlukan backlight, sehingga lebih banyak hemat daya. Kontras rasio-nya pun sangat baik, mampu mencapai tingkat kecerahan 0 nit untuk memunculkan warna hitam sejati.

Dengan response time yang lebih tinggi cepat dibandingkan LCD, AMOLED menjadi pilihan ideal untuk gaming dan menikmati tampilan visual yang digunakan tambahan akurat.Namun, biaya produksinya lebih tinggi tinggi dibandingkan OLED biasa atau IPS LCD, sehingga awalnya teknologi ini lebih lanjut sejumlah digunakan pada ponsel kelas flagship.

3. Layar panel Super AMOLED

Super AMOLED adalah penyempurnaan dari AMOLED dengan berbagai peningkatan, teristimewa pada konsumsi daya kemudian kecerahan layar. Seperti AMOLED, teknologi ini tidaklah memerlukan backlight, sehingga setiap piksel dapat memancarkan cahayanya sendiri. Saat menampilkan warna hitam, piksel benar-benar mati, yang mana berkontribusi pada efisiensi daya lalu kontras yang dimaksud sangat tinggi.

Dibandingkan AMOLED biasa, Super AMOLED diklaim mampu menghurangi pantulan cahaya matahari hingga 80% dan juga meningkatkan tingkat kecerahan hingga 20%.

Teknologi ini juga mengintegrasikan sensor sentuh secara langsung ke pada layar, membuatnya lebih lanjut tipis dibandingkan panel OLED konvensional. Inovasi ini menjadikan Super AMOLED lebih besar responsif kemudian nyaman digunakan, khususnya pada bawah sinar matahari.

4. Layar panel Dynamic AMOLED

Dirilis pada 2019, Dynamic AMOLED merupakan peningkatan dari Super AMOLED dengan berbagai penyempurnaan. Teknologi ini tetap saja mempertahankan keunggulan Super AMOLED, tetapi dengan tambahan sertifikasi HDR10+, yang digunakan menimbulkan warna, kontras, dan juga kecerahannya semakin optimal.

Panel ini juga menyokong gamut warna DCI-P3, memverifikasi tampilan warna masih tajam lalu hidup di dalam berbagai tingkat kecerahan. Selain itu, Dynamic AMOLED dirancang untuk menghurangi emisi cahaya biru, sehingga lebih lanjut nyaman di tempat mata lalu mengempiskan kelelahan ketika digunakan di waktu lama.

5. Layar panel LTPO AMOLED

LTPO AMOLED adalah teknologi layar yang digunakan dikembangkan oleh Apple, dengan fokus utama pada efisiensi daya. LTPO sendiri merupakan singkatan dari Low Temperature Polycrystalline Oxide, yang dimaksud dirancang untuk menyesuaikan refresh rate secara dinamis, sehingga dapat diturunkan ke level paling rendah ketika tiada ada aktivitas dalam layar.

Awalnya, teknologi ini diterapkan pada Apple Watch, mengingat perangkat jam tangan pintar memerlukan daya tahan akumulator yang digunakan optimal. Dengan LTPO AMOLED, refresh rate dapat turun hingga 1 Hz ketika menampilkan gambar statis, lalu kembali ke 60 Hz pada waktu layar digunakan, sehingga konsumsi daya menjadi lebih lanjut hemat.

Seiring perkembangan, teknologi ini mulai digunakan pada smartphone premium, seperti OPPO Find X3 Pro, OPPO Find X5 Pro, dan juga Samsung Galaxy Z Flip3. Namun, akibat biaya produksinya yang digunakan tinggi, panel ini masih eksklusif untuk perangkat kelas flagship.

Related Articles

Back to top button