LIB mendukung larangan suporter pasukan tamu dilanjutkan musim depan

Ibukota – Direktur Utama PT Turnamen Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menggalang larangan peluncuran suporter pasukan tamu dilanjutkan pada kompetisi musim depan, pasca terjadi beberapa kejadian memilukan akhir-akhir ini, termasuk kerusuhan pada pertandingan fase 8 besar Kompetisi 2 Indonesia antara Persela Lamongan melawan Persijap Jepara dalam Tuban Sport Center, Selasa (18/2).
Saat ditemui pasca pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 dalam Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu, Ferry mengungkapkan "Itu (larangan suporter pasukan tamu dilanjutkan) yang tersebut kami inginkan". Namun, untuk memutuskannya, ini bukanlah pada tangan LIB dikarenakan "keputusannya bukanlah di dalam liga".
"Saya bukan tahu seperti apa peraturan musim depan. Karena memang benar saya agak pesimis," kata Ferry.
Pertandingan antara Persela melawan Persijap dihentikan pada menit ke-78, menyusul kericuhan yang digunakan masuk ke lapangan dan juga merusak banyak prasarana yang ada.
Kericuhan ini diduga terjadi dikarenakan suporter Persela tidak ada puas dengan kepemimpinan wasit yang memberikan kartu merah untuk timnya pada menit ke-20, yang digunakan menyebabkan pasukan Laskar Joko Tingkir harus kebobolan pada menit ke-37.
LIB kemudian memutuskan bahwa laga Persela melawan Persijap dilanjutkan kembali pada keesokan harinya para Rabu (19/2) di area Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, dengan waktu tersisa 11 menit.
Pada laga ini, keunggulan satu-nol Persijap bertahan hingga berakhir. Kemenangan gemilang ini menciptakan merekan melaju ke sesi perebutan tempat ketiga untuk mendapatkan satu tiket terakhir menuju Kompetisi 1 Indonesia. Persijap akan melawan PSPS Pekanbaru pada Selasa (25/2) di tempat Stadion Gelora Bumi Kartini.
Sementara itu, Ferry belum tahu apa yang dimaksud akan diputuskan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait kericuhan pertandingan tersebut.
"Sampai hari belum tahu, akibat Keputusan Komisi Disiplin (Komdis PSSI) bukanlah ranah kami. Saya belum monitor sampai sejauh mana, apakah nanti akan tumbuh seperti apa, ya tunggu aja," kata dia.
Lebih lanjut, Ferry berharap kejadian kericuhan suporter tak terulang lagi, agar nantinya suporter tuan rumah lalu regu tamu dapat satu stadion lagi untuk menimbulkan atmosfir pertandingan dalam Indonesia berjalan semakin menarik dan juga semakin baik.
"Melihat kejadian akhir-akhir ini, hal itu sudah ada cukup mengkristal. Cukup meningkat. Semoga hanya ada edukasi yang digunakan lebih banyak baik. Supaya kami mampu memberikan kesempatan untuk suporter tamu untuk datang," tambahnya.