Survei: Sekitar 90 persen warga Denmark tolak Greenland gabung ke Negeri Paman Sam
Kota Moskow – Sebagian besar warga Denmark (90 persen) menolak gagasan Greenland bergabung dengan Amerika Serikat (AS), menurut survei yang mana dilaksanakan oleh perusahaan riset Epinion untuk penyiar DR pada Hari Sabtu (25/1).
Presiden AS, Donald Trump, pada 7 Januari menyatakan bahwa Greenland seharusnya menjadi bagian dari AS.
Ia menekankan pentingnya pulau yang dimaksud secara strategis untuk keamanan nasional dan juga melindungi "dunia bebas," termasuk dari pengaruh China dan juga Rusia.
Namun, Awal Menteri Greenland, Mute Egede, menegaskan bahwa pulau yang disebutkan bukan untuk dijual.
Pada ketika yang digunakan sama, Trump menolak memberikan janji untuk tiada menggunakan kekuatan militer guna menguasai Greenland.
Berdasarkan survei tersebut, 3 persen responden membantu ide Greenland bergabung dengan AS, sementara 7 persen lainnya merasa kesulitan menjawab atau memilih untuk tiada memberikan pendapat.
Survei ini melibatkan 1.016 responden yang dimaksud diadakan pada 15-22 Januari 2025, meskipun margin kesalahan tidak ada disebutkan.
Pada pertengahan Januari, perusahaan riset Megafon juga mengadakan survei untuk penyiar TV2 terkait isu tersebut, yang tersebut menunjukkan hasil bahwa mayoritas warga Denmark lebih banyak memilih Greenland tetap memperlihatkan menjadi bagian dari Denmark.
Selain itu, survei yang tersebut diadakan oleh surat kabar USA Today juga Suffolk University di tempat Boston sebelumnya pada bulan yang tersebut mirip menunjukkan bahwa tambahan dari separuh warga Amerika menentang gagasan Greenland bergabung dengan AS.
Greenland merupakan koloni Denmark hingga tahun 1953. Meski tetap memperlihatkan menjadi bagian dari Kerajaan Denmark, pulau yang disebutkan memperoleh otonomi pada 2009, yang dimaksud memungkinkan adanya pemerintahan sendiri serta kebebasan di kebijakan pemerintah domestik.
Pada 2019, sempat beredar laporan dalam media bahwa Trump mempertimbangkan untuk membeli Greenland.
Sumber: Sputnik-OANA