Ketum PBSI Bakal Soroti Peran Psikolog untuk Atlet Bulu Tangkis Usai Gagal dalam Olimpiade Paris 2024
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna mengungkapkan pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran atan kegagalan delegasi bulu tangkis dalam Olimpiade Paris 2024. Salah satu fokus utamanya adalah membenahi regu psikolog untuk para atlet.
Evaluasi tersebut, kata Agung, rencananya akan dilaksanakan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) PP PBSI pada Surabaya pada 9-10 Agustus 2024. Pertemuan itu sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Agung sebagai Ketua Umum PP PBSI.
“Kami akan melakukan evaluasi besar-besar yang tersebut akan dijalankan pada pada waktu Munas PBSI tanggal 9 Agustus ini serta hasil evaluasinya akan menjadi rekomendasi untuk kepengurusan baru pada mengambil kebijakan strategis pada bidang bulu tangkis. Kami perlu evaluasi, ke depan, satu atlet itu satu psikolog sehingga merek sanggup memotret keunikan dari tiap atlet secara komprehensif,” ujar ia untuk Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.
Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menilai ketidaksiapan mental menyebabkan duta Indonesia tak tampil maksimal selama berjuang di dalam Olimpiade Paris 2024. PP PBSI melalui pasukan AdHoc sebenarnya sudah ada menghadirkan regu psikolog. Namun, Agung menilai kelompok psikolog tidak ada menangani atlet satu per satu, melainkan secara menyeluruh.
“Dari segi teknik kemudian stamina, teman-teman atlet khususnya yang tersebut masuk ranking 15 sampai 10 besar dunia itu tidaklah berbeda jauh. Perbedaan mendasarnya itu pada kesiapan mental,” tutur dia. “Tim psikolog kami masih untuk beberapa jumlah orang. Mungkin, satu atlet itu dibutuhkan satu psikolog sehingga merek sanggup mengatasi persoalan mental pada waktu bertanding.”
Wakil bulu tangkis Indonesia gagal meraih emas Olimpiade Paris 2024, sekaligus mengulang catatan buruk Olimpiade London 2012. Namun, kali ini, muka PP PBSI sedikit terselamatkan berkat keberhasilan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung meraih perunggu. Ia mendapat medali tanpa perlu berjuang usai atlet Spanyol Carolina Marin, yang mana seharusnya menjadi lawan pada perebutan tempat ketiga, mengundurkan diri oleh sebab itu cedera lutut.
Selain mengeksplorasi evaluasi berhadapan dengan kegagalan Olimpiade Paris 2024, Munas PP PBSI juga akan menjadi turnamen penetapan Ketua Umum baru. Sekretaris Jenderal PP PBSI Fadil Imran menjadi calon tunggal dengan dukungan dari 35 pengurus provinsi.
Peraih medali emas An Se Young (tengah) dari Korea Selatan, peraih medali perak Bing Jiao He (kiri) dari Cina serta peraih medali perunggu Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia berpose dengan dengan medalinya pada waktu seremoni medali Bulu Tangkis Tunggal Putri Olimpiade Paris 2024 pada Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Senin, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ann Wang.