Remaja Australia Arisa Trew Jadi Peraih Medali Emas Termuda di area Skateboard Olimpiade Paris 2024
Jakarta – Atlet skateboard berusia 14 tahun, Arisa Trew, memenangi nomor taman putri Olimpiade Paris 2024 untuk menjadi peraih emas termuda Australia. Menjadi peraih medali termuda di tempat Olimpiade 2024, ia menyelesaikan fase final yang mana berisiko tinggi serta berkecepatan tinggi dengan helm pink khasnya untuk melompat ke peringkat teratas.
Medali perak diraih atlet Negeri Sakura Cocona Hiraki. Ia menambah medali perak yang diraih di dalam Olimpiade Tokyo 2020 ketika skateboard pertama kali diperkenalkan sebagai olahraga Olimpiade. Hiraki dikalahkan oleh Trew pada putaran ketiga.
Sementara itu, Sky Brown dari Inggris yang digunakan cedera kembali meraih medali perunggu. Ia juga finis pada urutan ketiga di area Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu.
“Saya baru hanya berpikir pada putaran ketiga saya bahwa saya harus mendaratkannya apa pun yang mana terjadi sebab saya semata-mata ingin mengamankan diri saya di tempat podium,” kata Trew, yang mana berada di area kedudukan ketiga sebelum putaran terakhirnya, diambil dari AFP, Rabu, 7 Agustus 2024.
Trew menjadi orang pertama yang tersebut mendapatkan 720 pada kompetisi — dua rotasi di area udara. Ia kemudian mendapatkan 900 — dua setengah rotasi pada latihan Mei tahun ini. Ia mendapat pujian dari legenda skateboard Tony Hawk.
Siswa sekolah menengah kelahiran Cairns itu sebelum Olimpiade mengungkapkan bahwa penonton harus menantikan penampilan 540 miliknya di tempat Taman Paris. Ia melakukan dengan mudah di area fase terakhirnya.
Sementara itu, atlet skateboard Inggris berusia 16 tahun Brown mengalami dislokasi bahu kurang dari dua pekan pertandingan dimulai. Ia tampil dengan beban berat di dalam putaran penyisihan lalu di area final, terjauh di dalam keduanya. “Tentu cuma agak menakutkan apabila jatuh pada bahu saya. Saya benar-benar berjuang melewatinya dan juga memberikan yang terbaik,” kata Brown.
Dia mengungkapkan tingkat persaingan olahraga skateboard putri meningkat tajam sejak Tokyo tiga tahun lalu. Ia memuji peran Olimpiade pada membantu menarik perhatian terhadap olahraga tersebut. “Olahraga ini secara keseluruhan telah dilakukan berkembang, semakin berbagai orang yang mana mengambil bagian serta, semakin berbagai skate park,” ujar Brown.
“Ini sangat bagus untuk olahraga. Anda cuma menonton para gadis kemudian kami masih mempunyai beberapa pekerjaan yang dimaksud harus dilakukan, tapi kami pastinya menyembunyikan kesenjangan gender. Saya pikir akan ada lebih tinggi banyak gadis yang mana datang untuk terlibat dan juga di olahraga ini,” ucap beliau menambahkan.
Jepang kembali mendominasi olahraga skateboard dalam Olimpiade Paris, setelahnya meraih tiga dari empat medali emas yang digunakan ditawarkan di dalam Olimpiade Tokyo. Yuto Horigome juga Coco Yoshizawa dari Jepun memenangi medali emas di tempat nomor jalanan putra lalu putri pekan lalu.
Ada yang menarik dalam nomor taman putri. Selain Hiraki yang dimaksud meraih perak, Trew kemudian Brown ternyata juga berdarah Jepun dari sang ibu.
Skateboard memulai debutnya sebagai olahraga Olimpiade di area Tokyo juga dipertahankan sebagai upaya pengurus untuk menjangkau audiens baru juga lebih banyak muda. Unit olahraga yang disebutkan menampilkan dua nomor, yakni taman dan juga jalanan. Atlet dinilai berdasarkan tingkat kesulitan, kecepatan kemudian jangkauan aksi mereka.
Nomor taman putri juga menampilkan Zheng Haohao yang digunakan berusia 11 tahun, atlet termuda yang pernah mewakili China di tempat Olimpiade, sekaligus menjadi atlet termuda pada Olimpiade Paris. Namun, ia gagal lolos ke final. “Skateboard pada Olimpiade tak sangat jauh berbeda dengan skateboard di dalam lingkungan saya. Hanya lebih banyak sejumlah penontonnya,” ujar Zheng.
AFP | ANTARA | OLYMPICS