PSIM Yogyakarta pensiunkan nomor punggung 91 milik Rafinha

DKI Jakarta – PSIM Yogyakarta memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 91 milik striker Rafael de Sa Rodrigues pasca striker yang akrab disapa Rafinha itu hengkang ke PSIS Semarang.
Keputusan ini dibuat oleh PSIM pasca striker itu berjasa mengantarkan dia kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesi pasca 18 tahun lamanya.
“Nomor punggung dipensiunkan, warisan masih hidup. PSIM Jogja mengumumkan bahwa nomor punggung 91 dipensiunkan secara permanen untuk menghormati Rafael de Sa Rodrigues,” tulis Instagram resmi PSIM, disitir Selasa.
Rafinha sangat berjasa memulihkan PSIM ke kasta tertinggi setelahnya ke musim tak lama kemudian ia mengemas 20 gol dari 22 pertandingan di dalam Kejuaraan 1 Indonesi untuk menghadirkan timnya juara juga promosi.
Gol Rafinha itu di antaranya satu golnya ke gawang Bhayangkara Presisi FC pada kemenangan 2-1 pada laga final Kompetisi 2 yang tersebut dimainkan di dalam Stadion Manahan, Solo.
Sayangnya, penampilan impresif Rafinha tak berlanjut di Kompetisi 1 yang digunakan pada saat ini bernama Super League. Dari 15 pertandingan yang mana dimainkan Laskar Mataram musim ini, ia baru tampil tiga kali, itu pun bukanlah sebagai pemain starter.
Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel tambahan memercayakan tempat striker utama terhadap Nermin Haljeta yang dimaksud ketika ini sudah ada mencetak empat gol dan juga juga tiga assist.
Situasi ini menimbulkan Rafinha memilih bergabung dengan PSIS yang digunakan pada saat ini berlaga dalam Turnamen 2 atau Championship untuk mendapatkan menit bermain. Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu masih terseok-seok pasca menghuni juru kunci Grup B dengan lima poin dari 13 pertandingan.
“Kami berdiskusi untuk mencari solusi terbaik bersama-sama. Akhirnya, kami setuju melepas Rafa (nama panggilan Rafael De Sa Rodrigues) ke PSIS Semarang,” ujar Manajer PSIM Razzi Taruna.
Sementara itu, Rafinha mengaku berat meninggalkan Yogyakarta pasca ia memiliki ikatan emosional yang mana mendalam dengan tim, suporter Laskar Mataram, juga Pusat Kota Jogja.
“Saya rasa, saya tidaklah akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya sekarang campur aduk, antara sedih juga senang,” kata striker 33 tahun jika Brasil itu.
Meski harus berpisah, Rafinha masih memberikan dukungan penuh terhadap rekan-rekannya. Ia ingin meninjau PSIM terus konsentris berprestasi ke papan melawan Super League.
Adapun pada waktu ini PSIM menghuni tempat kelima dengan 24 poin. Mereka menjadi penampil terbaik dari tiga regu promosi, setelahnya Bhayangkara Presisi Lampung FC menghuni sikap 10 juga Persijap Jepara berada di zona degradasi atau menempati kedudukan 17.
“Tetaplah berjuang untuk klub ini. Saya berharap semua pemain bekerja keras lalu pantang menyerah,” tutur dia.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI pada portal web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.



