Blog

Colliq Pujie: Bangsawan Bugis yang digunakan Melawan Belanda, Selamatkan I La Galigo, Epos Sastra Terpanjang dalam Bumi

BARRU – Sejarah rutin mencatatkan nama-nama besar laki-laki, namun ke jantung peradaban Bugis-Makassar, bersinar nama seseorang perempuan bangsawan, Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa. Dijuluki “Pucuk yang mana Terpuji, ” Colliq Pujie (1828–1876) tidak sekadar bangsawan.

Ia adalah pejuang peradaban, intelektual yang dimaksud terasingkan, serta penyelamat karya sastra terpanjang dalam dunia, I La Galigo.

Penyelamat Epik Kosmologi: Jasa 20 Tahun dalam Balik Terali Besi

Kontribusi terbesar Colliq Pujie adalah usahanya yang monumental pada menyelamatkan Sureq I La Galigo. Epos Bugis kuno yang tersebut sarat dengan kosmologi, mitos penciptaan, juga kisah petualangan pahlawan legendaris Sawerigading (kisah cinta terlarang lalu pelayaran epik mencari jodoh) ini terancam punah akibat naskah-naskahnya yang digunakan tercecer.

Selama kurang lebih lanjut 20 tahun, Colliq Pujie dengan ketelitian orang filolog, mendedikasikan hidupnya untuk menyalin, menyunting, juga menyusun ulang naskah-naskah kuno tersebut.

Fakta Penting: Hasil kerja Colliq Pujie menghasilkan kembali 12 jilid naskah, yang digunakan sekarang diakui UNESCO sebagai Memory of The World lalu berubah menjadi rujukan utama untuk studi I La Galigo secara global.

Pejuang Politik yang dimaksud Diasingkan

Kecintaan Colliq Pujie pada warisan literasi sejalan dengan semangat perlawanan politiknya. Putri Raja Tanete ini dikenal miliki sikap keras dan juga anti-kolonial, hingga akhirnya ia diasingkan oleh otoritas Belanda ke Makassar pada 1857.

  – Pencipta Aksara Rahasia: Semasa perlawanan, kecerdasannya melahirkan Aksara Bilang-bilang, sejenis kode atau aksara rahasia yang dimaksud ia gunakan untuk kekal berbicara dengan para pengikutnya demi melancarkan perlawanan.

  – Pemanfaatan Pengasingan: Ironisnya, masa pengasingan urusan politik justru dimanfaatkan Colliq Pujie untuk menyelesaikan tugas besar literasi.

Kolaborasi Tak Terduga dengan B.F. Matthes

Pekerjaan penyelamatan naskah La Galigo direalisasikan melalui kerja serupa dengan misionaris Belanda kemudian filolog ternama, B.F. Matthes.
Matthes, yang tersebut ditugaskan untuk mempelajari bahasa lokal, menyadari bahwa belaka Colliq Pujie yang mana miliki kecakapan luar biasa untuk menyusun epos yang dimaksud sangat kompleks kemudian berbahasa kuno ini.

  – Tawaran ke Tahanan: Matthes menawarkan tugas penyalinan dan juga penyusunan naskah terhadap Colliq Pujie ketika ia berstatus tahanan politik.

  – Kompensasi: Meskipun diasingkan, Colliq Pujie menerima kompensasi (uang dan juga beras) dari pemerintah Belanda untuk pekerjaan kolosal ini.

  – Efek Global: Hasil salinan Colliq Pujie dibawa Matthes ke Eropa lalu berubah menjadi basis penelitian filologi dunia. Tanpa ketelitiannya, naskah ini mungkin saja cuma tersisa pada fragmen.

Colliq Pujie adalah pahlawan sejati yang membuktikan bahwa kecerdasan lalu kekuatan orang perempuan dapat melampaui tekanan kolonial serta menorehkan tinta emas abadi.

Atas jasanya yang tersebut tak ternilai, ia dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma oleh negara pada tahun 2013.

Barru, 24 November 2025

Penulis : Ahkam (Jurnalis barru.warta.co.id)

Related Articles

Back to top button